Follow Us

All England 2014, Kebangkitan Bulu Tangkis Indonesia?

Rian Sidik (old) - Senin, 24 Maret 2014 | 12:38
All England 2014 Kebangkitan Bulu Tangkis Indonesia
Rian Sidik (old)

All England 2014 Kebangkitan Bulu Tangkis Indonesia

Timed-bomb has blown again! Bulu tangkis Indonesia akhirnya bangkit juga dengan kejutan di salah satu ajang super series kenamaan dunia, All England 2014.

Gebrakan ini dilakukan oleh dua pasangan andalan Cipayung, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya sukses menembus target PBSI dengan menjadi juara All England 2014 di Inggris untuk sektor ganda putra dan ganda campuran

Padahal beberapa tahun ke belakang, nama Indonesia seakan tenggelam dengan dominasi Cina di ajang super series. Bahkan pada tahun lalu, Lin Dan cs meraup total gelar juara sebanyak 31, meinggalkan Indonesia yang bertengger sebagai runner-up dengan 11 gelar.

Nggak cuma itu, jika dirunut kebelakang setidaknya dalam dua tahun terakhir, hanya ada nama Tontowi/Liliyana yang mengudara dengan total 17 gelar. Imej yang juara itu-itu mulu pun muncul dan mengikis status "Negeri Raksasa Bulu Tangkis" yang pernah melahirkan nama-nama beken seperti Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, dan Markis Kido.

Akan tetapi, rasa penasaran para pecinta bulu tangkis di seluruh penjuru dunia seakan terbayar setengah saat keduanya berada di atas podium kehormatan. Nggak bisa dipungkiri momen ini adalah pemecah kerinduan melihat Merah Putih berkibar jadi kebanggaan tersendiri nggak cuma buat para atlit, tetapi para penggemar.

So, bisa dibilang, prestasi besar di Negeri Ratu Elizabeth yang dicapai Owi/Butet dan Ahsan/Hendra adalah sebuah tongkat kebangkitan. Karena secara nggak langsungi, hattrick ganda campuran dan pemutus kutukan 11 tahun ganda putra melecut semangat rekan-rekan seperti Bona Septano, Dionysius Hayom Rumbaka, Muhammad Rijal, Shella Devi Aulia, dan Tiara Rosalia Nuraidah untuk berbicara tahun ini.

"Tapi mungkin sejauh ini Tontowi dan Liliyana yang paling banyak prestasinya untuk Ganda Campuran, tapi untuk Ganda Putra udah mulai bangkit lagi. "Yang jelas dengan prestasi yang baru kita raih ini bisa memotivasi segala sektor lain ya, seperti di tunggal dan lainnya. Bangkit iya, untuk memotivasi mereka di sektor lain ucap pelatih Ganda Campuran, Richard Mainaky.

Semangat ini yang ingin terus dikobarkan PBSI pada 2014 ini. Mengingat masih ada sekitar 10 ajang super series termasuk Indonesia Open dan China Open pada 17 Juni dan 11 November mendatang yang nggak cuma mendatangkan uang. Tetapi juga menghentikan dominasi Cina yang sejak 2009 lalu berada di puncak untuk urusan juara super series.

Target sapu bersih di lima series pun nggak cuma menjadi bunga tidur saja, melainkan sesuatu yang harus dicapati mengingat Indonesia punya potensi sumber daya yang cukup kencang dan di semua sektor.

Namun kembali PBSI enggak mau mengumbar janji. Yang jelas, mereka punya target dan ini yang harus dipenuhi para atlitnya yang nggak secara langsung memacu mereka untuk berbuat lebih, salah satunya Olimpiade di Brazil, 2016 mendatang.

"Pastinya jangan berpuas diri dulu ya setelah meraih All England tiga kali berturut-turut. Tapi khusus untuk Tontowi dan Liliyana, target selanjutnya adalah meraih gelar dunia ya dan super series lainnya. Puncaknya kita ingin berjaya di Olimpiade." jelas saudara dari Rexy Mainaky ini.

Editor : Rian Sidik (old)

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular