Well, menonton film remake tahun 1981 ini memang agak sedikit menjenuhkan. Ya, meski tampilan gambar menjadi lebih memukau, tetapi soal alur cerita film adaptasi novel Scott Spencer ini membuat beberapa penggemar film drama sudah dapat menebak endingnya.
Seperti kebanyakan cerita cinta masa remaja, David Axelrod yang diperankan oleh Alex Pettyfer ini merupakan cowok dari kalangan keluarga biasa-biasa saja. Memendam cinta selama 4 tahun di sekolah, David akhirnya berani mengatakan itu pada saat kelulusan. Standar bukan?
Cewek itu adalah Jade Butterfield yang diperankan oleh aktris cantik Gabriella Wilde. Nah, cewek inilah yang menjadi "racun" kenapa David sampai nekat mencintai cewek golongan ningrat. Jade memang baik, bahkan terlalu baik untuk cewek di jaman sekarang. Tetapi sejak berhubungan dengan David, dia mampu mengatakan "Say goodbye to innocence".Mereka pun merasa saling memiliki satu sama lain.
Saat konflik itu datang, yaitu ketika Ayah Jade (Bruce Greenwood) nggak menyetujui anaknya berpacaran dengan cowok yang cuma lulusan SMA dan nggak bisa lanjut kuliah, juga cuma punya keinginan kerja di bengkel milik bapaknya, membuat hubungan mereka jadi terusik. Konflik demi konflik pun terjadi, meskipun konflik itu lagi-lagi standar dan bisa ditebak.
Namun yang menjadi nilai positif adalah meski David dari golongan keluarga miskin di Amerika, tetapi dia punya sikap bagaimana mengambil hati keluarga si cewek. Kata-kata sakti pas David berhadapan langsung dengan si Ayah cewek mungkin bisa dijadikan inspirasi buat kita meyakinkan diri kalau kita memang layak jadi kekasih anaknya.
Nah, tapi sayang, secara keseluruhan film ini nggak bisa memberikan konflik yang menohok buat penontonnya. Sebab, alurnya memang datar-datar saja. Kecuali soundtrack-nya yang cukup romantis dan menyentuh, kisah cinta Jade dan David ini sepertinya bakal mudah dilupakan begitu saja.
Tapi yang harus digarisbawahi lagi adalah film ini memang cocok ditonton berdua bareng gebetan atau pacar, terutama pas hari Valentine. Bahkan, trik merayu dan pede di depan ortu cewek bisa tuh jadi contoh standar pendekatan ke keluarga cewek. Ke bokap, nyokap, bahkan kakak dari cewek kita nantinya.
Dan yang perlu diingat, saat kalian udah komitmen bakal memperjuangkan cinta bersama-sama. Maka disitulah ujiannya. Kalau kalian merasa berjodoh dengannya, maka kejarlah, bertahanlah, dan jangan pernah melepasnya. Kalau sudah begitu, percayalah, cinta kalian akan nggak ada akhirnya.
Ingat juga, cinta Jade dan David itu ternyata membuat kehidupan masing-masing mereka jadi bergairah. Jade tetap semangat melanjutkan kuliahnya, dan David berusaha menjadi cowok yang jauh lebih baik lagi. Itu baru pasangan yang bakal terbaik buat kalian. Semoga.
NB: adegan David bisa "menunggu" saat Jade "meminta"-itu sebenarnya gentleman, Bos. Tapi sayang, mereka tergoda juga. Ahhh bagian itu jangan ditiru, guys! *soalnya nggak berlaku keras di Indonesia. Percaya deh!