20 Mei dikenal sebagai hari kebangkitan nasional! Tapi udah pada tau belum sejarah hari kebangkitan nasional?
Nah, kali ini HAI bakalan ngebahas hari bersejarah buat negeri kita ini. Semuanya dimulai dari kampus STOVIA, Batavia, menjelang Mei 1908. Sejumlah mahasiswa kasak-kusuk hendak membentuk organisasi pergerakan. Mereka prihatin dengan nasib bangsa yang sudah 300 tahun lebih dijajah Belanda. Namun mereka berada di STOVIA (School Tot Opleiding Van Indlandsche Arsten/Sekolah Kedokteran Bumi Putera), sekolah bikinan Belanda dengan staf dosen semuanya Belanda pula. Gerak-gerik mereka pasti diawasi namun niat mereka sudah bulat.
Ide pembentukan organisasi itu telah digodok sekitar setahun, setelah tahun 1907 sejumlah mahasiswa STOVIA, di antaranya R Soetoemo, bertemu dengan Wahidin Soediro Hoesodo, seorang dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa (dulu kampusnya terletak dekat Rumah Sakit Militer Weltervreden yang sekarang menjadi RSPAD Gatot Subroto). Wahidin datang ke STOVIA untuk mempropagandakan studifonds (pengumpulan dana bantuan pendidikan dari para priayi Jawa).
Pertemuan dengan Wahidin itu memicu semangat sejumlah mahasiswa untuk melakukan sesuatu bagi bangsanya. Maka, pada 20 Mei 1908 lahirlah organisasi Boedi Uetomo di kampus STOVIA dengan Ketua R Soetoemo, Wakil Ketua M Soelaiman, Sekretaris I Soewarno, Sekretaris II M Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Bendahara R Angka.
Lalu gimana kelanjutan sejarah hari kebangkitan nasional? Cek halaman berikutnya!