:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/haifoto/original/60991_ada-pokemon-di-dalam-pesawat.jpg)
:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/haifoto/original/70343_petir.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/8226_pelajar-kontra-jam-belajar.jpg)
"Kenapa saya kontra terhadapa peraturan ini? Karena kegiatan warga SMP dan SMA itu nggak bisa disamakan dengan anak-anak SD. Remaja seumur SMP dan SMA, seharusnya memang harus lebih banyak mengembangkan dirinya ke sebuah bidang yang sesuai dengan passionnya. Bagaimana kalau ada anak yang berprestasi di bidang non akademis seperti olahraga, kemudian jadwal latihan dia bentrok dengan jam wajib belajar, apakah harus dipaksakan dia nggak latihan demi jam belajar itu?" cerocos Kiendy, warga SMAN 13 Jakarta.
Yap, apa yang dibilang Kiendy memang ada benarnya, kegiatan non-akademis juga memang cukup penting bagi perkembangan kita sebagai anak muda dalam menentukan tujuan kita setelah lulus sekolah nanti. Toh, setiap invidu nggak bisa disamaratakan harus berprestasi dalam bidang akademik, kan?
Kisah lebih lanjutnya silahkan dibaca di Hai Magazine edisi Hai 41 yang terbit senin ini, yah.
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/82657_cara-bedakan-xiaomi-aseli-atau-palsu.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/60991_ada-pokemon-di-dalam-pesawat.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/70343_petir.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/82311_pacaran-jangan-bawa-nafsu.jpeg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/60991_ada-pokemon-di-dalam-pesawat.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/haifoto/original/70343_petir.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/09/21/burgerkillllljpg-20210902023922-20220921021404.jpg)