Follow Us

Pacific Rim, Lebih Dari Sekedar Robot dan Monster Raksasa

Rian Sidik (old) - Rabu, 24 Juli 2013 | 15:25
Pacific Rim Lebih Dari Sekedar Robot dan Monster Raksasa
Rian Sidik (old)

Pacific Rim Lebih Dari Sekedar Robot dan Monster Raksasa

Bagi para Generasi 90-an pasti sudah tidak asing dengan serial-serial dan juga film-film bergenre mecha, yaitu cerita yang menyajikan robot sebagai tokoh sentral. Juga pasti sudah terbiasa dengan monster-monster raksasa sejenis dinosaurus maupun godzilla. Bahkan sudah ada beberapa cerita yang menampilkan keduanya, seperti Power Rangers dan Pasukan Turbo. Well, di liburan musim panas yang ternyata banyak hujan ini, para generasi 90-an bisa bernostalgia dengan film summer blockbuster terbaru tahun ini, Pacific Rim.

Di kedalaman lautan Pasifik terdapat sebuah celah yang disebut Lubang terobosan. Melalui lubang tersebut, monster-monster raksasa (kaiju) yang menyerupai hewan-hewan liar dari zaman purba muncul ke permukaan bumi, menyerang dan menghancurkan bumi, membahayakan keselamatan manusia. Banyak yang telah mati dan menghilang, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan selain terus melanjutkan hidup dan bertahan.

Di bawah pimpinan Marshall Stacker Pentecost (Idris Elba), semua negara bersatu menciptakan sebuah Jaeger, yang dalam bahasa Jerman berarti robot raksasa. Robot ini dikendalikan oleh dua atau lebih pilot yang memiliki hubungan saudara atau emosional yang cukup kuat. Syaraf kedua pilot tersebut kemudian dihubungkan menjadi satu, sehingga mereka bisa merasakan pikiran dan emosi satu sama lain. Penyatuan sistem syaraf tersebut kemudian berfungsi menjadi pusat kendali sistem operasi Jaeger. Oleh karena itu, kehebatan Jaeger sangat bergantung pada kehebatan pilot dan co-pilotnya. Proyek jaeger ini ternyata berhasil menangani serangan-serangan kaiju. Manusia pun kembali memiliki harapan dan mulai menjadikan kaiju sebagai olok-olok dan barang jualan.

Setiap Jaeger memiliki nama yang berbeda dan Gipsy Danger adalah Jaeger andalan publik Amerika. Gipsy dipiloti Becket bersaudara, Yancy dan Raleigh (Charlie Hunnam). Suatu waktu, mereka membelot dari tugas yang seharusnya mereka kerjakan. Becket bersaudara mengendalikan Gipsy ke lautan lepas untuk menyelamatkan 10 awak kapal dari serangan kaiju. Tidak disangka-sangka, kaiju berhasil mengalahkan mereka dan menewaskan Yancy. Seorang diri, Raleigh berusaha sekuat tenaga untuk bertahan dan menyelamatkan diri ke tepian laut.

But naahh, that was just the prologue, karena cerita yang sesungguhnya baru akan dimulai. Kita tidak akan mengecewakan kalian dengan memberi banyak spoiler yang mengurangi rasa penasaran kalian terhadap film ini. Masalah yang dihadapi Raleigh di awal film ini justru yang akan membawa Pacific Rim ke cerita yang sesungguhnya dan mempertemukan kita dengan tokoh-tokoh lain yang berada di balik kehebatan Jaeger. Rahasia tentang alasan keberadaan kaiju masih akan lama untuk terbongkar. Kita pun nantinya akan diperkenalkan pada jenis-jenis kaiju yang dibedakan dalam beberapa kategaori, tergantung dari besar dan kekuatan kaiju tersebut. Kita juga akan disuguhi kecanggihan dari Jaeger-jaeger lain dari negara berbeda, seperti Australia, Hongkong dan Rusia. Serta perpaduan kekuatan keempatnya dalam melawan kaiju dan menghancurkan Lubang Terobosan.

Secara keseluruhan, del Toro berhasil menyajikan sebuah film blockbuster dengan kualitas visual tanpa cela. Jaeger-jaeger ini terlihat lebih perkasa ketimbang robot-robot Transformer, meski tidak dengan warna yang mengkilat. Perang yang disajikan pun sangat mengagumkan, membuat kita bisa memaafkan susunan cerita yang kurang kokoh, dialog yang payah, dan penjiwaan beberapa karakter yang terlihat agak berlebihan.

Seperti diungkapkan di awal, Guillermo del Toro berhasil membawa kita bernostalgia dengan sajian perang klasik antara superhero dalam sebuah robot hebat melawan monster berbahaya, bukan dengan film sekuel dan bukan juga saduran, bukan Ultraman, bukan pula Gundam tetapi film baru berjudul Pacific Rim.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest