Lari, Hati-Hati Dehidrasi

Sering ikutan aktivitas berlari, mending perhatikan beberapa hal kecil ini, biar semakin aware dan terhindar dari berbagai akibat buruk dari dan terutama dehidrasi.

Yap, olahraga yang sifatnya lama akan banyak mengeluarkan keringat. Secara medis, cairan tubuh yang menguap harus segera digantikan lagi dengan minum air mineral. Atau jika durasi aktivitas lebih panjang, maka siap-siap mengonsumsi minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Setidaknya itu menurut saran dari dr. Hario Tilarso. Berkegiatan atau misalnya berlari lebih dari satu jam, akan menguras sejumlah cadangan gula (glikogen) dan beberapa ion di dalam tubuh kita. Semua itu karena proses pembakaran.

"Bergerak lebih lebih dari satu jam, cadangan gula glikogen dan ion seperti Mg, Ca, Cl dan lainya akan berkurang. Hilang 1 sampai 2 persen dari berat badan tubuh kita akan mengurangi performa kita," ucapnya di acara Preskon #Saferunning Pocari Sweat Run Jakarta, Rabu (7/5) lalu.

Makanya untuk menggantikan itu semua, kita membutuhkan asupan cairan yang bukan sekedar H2O lagi, tetapi juga mengandung ion. "Setelahnya, jangan lupa mengkonsumai karbohidrat dan dilanjutkan dengan tidur yang cukup 8-10 jam. Maka engergi akan kembali seperti semula," jelasnya jika aktivitas yang dijalankan cukup berat. Menurut dokter, dehidrasi ringan terjadi bila cairan tubuh menghikang sekitar 1 persen, makan akibat buruk yang terjadi pada tubuh kita biasanya adalah temperatur badan akan meningkat, jantung berdetak lebih kencang, mulut kering, haus, pusing, dan lemas.

Sedangkan dehidrasi berat, terjadi jika telah kehilangan 2-3 persen atau lebih cairan tubuh. Selain performa akan menurun, akibat buruknya adalah terjadi keram otot, bahkan kehilangan kesadaran.

"Dehidrasi berat ini bahaya, efek kekurangan cairan yang klimaks akan mengganggu kontraksi otot, keram akan menyerang, bahkan kalo fatal bisa pingsan," katanya.

Bagaimana cara mengontol hidrasi, sebaiknya lakukan re-hidrasi yang penjelasnnya ada di sini.