Olahraga berlari memang sedang digandrungi. Selain fun dan bisa selfie, berlari membuat hormon endorfin kita bekerja lebih baik, efeknya kreatifitas bisa semakin tinggi. Katanya juga bisa bikin happy! Wih!
Nggak percaya? Coba deh ikutan berlari, tapi tetap hati-hati jangan sampai salah mengaplikasikan tip-tip berlari. Makanya, nih buat yang sering ikutan aktivitas berlari, mending perhatikan beberapa hal kecil ini, biar semakin aware dan terhindar berbagai akibat buruk dari berlari.
Kata orang, lari sambil berjaket bikin keringat kita keluar lebih cepat, bagian itu benar. Tapi ada juga yang bilang, lari pakai jaket mampu mempercepat penurunan berat badan, makanya bagi orang yang "niat" menurunkan berat badannya secara cepat, mereka percaya akan kemampuan jaket itu, yang kata menurut dr.Hario Tilarso justru cara itu kurang tepat.
"Lari pakai jaket itu salah, apalagi di indonesia itu salah banget," katanya, di acara Preskon #Saferunning Pocari Sweat Run Jakarta, Rabu (7/5) lalu.
Dokter yang juga pelari profesional itu melarang keras pelari menggunaan jaketnya, dengan alasan demi kebaikan sirkulasi udara yang menyesuaikan dengan kondisi dan iklim di Indonesia.
"Pakai jaket malah mencegah terjadinya penguapan air di tubuh kita. Padahal saat berlari, lemak tubuh kita terbakar akibat aktivitas yang banyak itu, kalau tidak menguap, dan kembali ke tubuh kita itu bahaya," jelasnya.
Menurut dr. Hario, sebagai negara tropis dan bersuhu lembab, pelari di Indonesia sebaiknya menggunakan pakaian yang lebih terbuka atau banyak ventilasinya, yaitu berupa baju berpori atau dry fit. "Karena hasil pembakaran tubuh bisa dikeluarkan lebih cepat, meski cairan berkurang, kita bisa segera menggantinya dengan asupan minuman yang baik," terangnya menghindari dehidrasi.
Ia membandingkan, bahkan pelari professional akan memilih baju berlengan terbuka atau pendek, dan jenis yang lebih tidak ketat. Ini difungsikan agar badan tidak susah bernafas. Selain itu, ia menyebutkan peruntukan jaket yang digunakan pelari kemungkinan bisa diaplikasikan dalam kondisi Negara bersuhui rendah.
"Kecuali berlari dalam kondisi dingin, misal di luar negeri yang suhunya bisa mencapai 1 derajat. Itu bisa saja," katanya.
Meski demikian, pakaian pendukung lain yang baik digunakan pelari adalah menggunakan celana pendek yang pas dan tidak terlalun kebesaran supaya tidak mengganggu gerak lari kita. Untu sepatu, sebaiknya pilih sepatu yang tidak menutupi mata kaki, ringan, dan setiap ujung depan dan belakangnya naik ke atas.