Katanya cinta itu nggak harus memiliki. Tapi katanya juga cinta itu harus berdiri di atas komitmen dua individu sehingga ada garansi berapa lama mereka akan bertahan.
Dua pernyataan tersebut seakan bertolak belakang dengan fenomena "Pemberi Harapan Palsu" yang kian marak terjadi. Para PHP nggak cuma menghancurkan ekspektasi seseorang, tetapi juga menyudutkan sang korban dalam situasi di mana ia harus bertahan atau terus mengejar.
Biasanya, PHP terjadi lantaran sang korban sudah terlalu dalam mencintai sang pelaku. Dan sang Pemberi Harapan Palsu tersebut merasa punya kuasa untuk menentukkan apakah ia menerima cintanya atau tidak.
Ada beberapa tanda-tanda seseorang yang punya potensi untuk menjadi seorang PHP dalam kehidupan percintaan. Berikut rangkumannya.
1. Lempar batu sembunyi tangan. Biasanya terjadi di saat perkenalan. Seseorang yang memiliki potensi untuk menjadi PHP akan senantiasa memancing sang korban meski ia tahu bahwa si korbannya ini sama sekali tidak menyimpan hati bahkan memerhatikannya.
2. Si pelaku nggak canggung mendekati korbannya, bahkan bisa dengan lancarnya flirting. Caranya yang smooth dan lihai dalam mendekati, membuat si korban mudah tertarik. Tapi cuma sebatas itu saja, dia nggak pernah membahas perasaan dengan lebih serius.
3. Pembuat janji palsu. Hari gini masih pakai alasan "Pulsa aku habis" atau "Nggak ada sinyal tadi!" meski di smartphone-nya terdapat banyak aplikassi messaging yang bisa saja digunakan apabila memang dibutuhkan.
4. Koneski musiman. Si pelaku biasanya gencar mendekati korbannya selama seminggu, setelah itu menghilang berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan seseolah ditelan bumi. Terus, suatu saat dia bakal kembali hubungin korbannya dengan modus serupa. Dan harapan sang korban bakal kembali muncul.
5. Hampir sama dengan pola dia yang nggak jelas dalam menghubungi korbannya, sikap dia pun nggak kalah random-nya. Bisa dalam sehari, dia akrab banget sama sang korban. Eh, keesokan harinya dia seolah amnesia dan melupakan momen tersebut.
6. Banyak gandengan, sedikit teman. Ciri yang satu ini bakal membuat sang korban seperti putus asa. Meski pada akhirnya sang pelaku tetap berpura-pura memprioritasnya sang korbannya di belakang semua orang.
7. Kabur!. Kalau sudah parah sih, si pelaku bakalan dengan tega meninggalkan sang korban yang penasaran dengan statusnya. Biasanya, si PHP bakal mulai curhat di Twitter atau di Facebook sebagai modus kalau dia kecewa dengan sikap sang korban dan bahkan nggak jarang memperingatkan sang korban untuk menjauhi dirinya.
Well, terdengar PHP itu lebih rumit daripada perselingkuhan atau putusnya sebuah hubungan. Karena kasus ini nggak cuma merugikan sang korban, tetapi juga calon-calon yang bakal didekati sang pelaku di kemudian hari. So, waspadalah!