Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tragedi Kanjuruhan Jadi Bukti Lemahnya Budaya K3 di Indonesia?

Tanya Audriatika - Rabu, 12 Oktober 2022 | 11:00
Tiga Pakar UI sebut Tragedi Kanjuruhan membuktikan Indonesia lemah dalam budaya K3.

Tiga Pakar UI sebut Tragedi Kanjuruhan membuktikan Indonesia lemah dalam budaya K3.

Selain mengemukakan pentingnya sebuah sistem dan kepedulian dari seluruh stakelholder, Prof. Fatma juga mengajak para pecinta sepak bola untuk turut memahami pentingnya langkah ini.

“Ayo senantiasa mematuhi aturan dan prosedur keselamatan di stadion. Jangan lupa menghindari berbagai tindakan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, ketahui prosedur keadaan darurat dan rute evakuasi stadion dimana Anda menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung,” ujar Prof. Fatma.

Crowd Safety Management jadi lesson learned dari tragedi Kanjuruhan.

K3 sendiri merupakan serangkaian upaya yang dilakukan untuk memastikan kelancaran dari suatu kegiatan dalam kondisi yang aman, sehat, dan selamat.

Berbagai potensi bahaya dan risiko yang dapat menimbulkan kerugian harus diidentifikasi, dikendalikan, dan dikomunikasikan.

“Crowd safety jadi bagian dari K3, harus jadi perhatian pemerintah setempat dalam memberikan perizinan untuk suatu event,” ungkap Mila Tejamaya, S.Si, MOHS, Ph.D, Ketua Departemen K3 FKM UI.

“Sebagai pembelajaran, Crowd Management Plan harus ditunjukkan kepada pemerintah setempat guna mendapatkan izin penyelenggaraan suatu event,” kata Mila.

Baca Juga: Reunian Bareng Blink-182, Tom DeLonge: Kami Bikin Album Terbaik!

Ia menambahkan, tanpa Crowd Management Plan, besar kemungkinan tragedi-tragedi perhelatan besar jadi nggak terelakkan dan tentunya hal ini nggak diinginkan.

Diketahui, kerusuhan pascapertandingan Persebaya vs Arema FC Sabtu (01/10) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, berujung tragis dan jadi pelajaran sangat berharga bagi kita semua. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x