Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasib Tongkrongan Sekolah

- Minggu, 03 Mei 2015 | 02:45
Nasib Tongkrongan Sekolah
Hai Online

Nasib Tongkrongan Sekolah

Kabarnya jadwal di sekolah semakin padat, sehingga teman-teman kita merasa perlu lebih banyak konsentrasi. Tempat seru buat sekadar nongkrong-nongkrong di sekolah udah nggak sama lagi dengan 2 atau 3 tahun lalu, sebenarnya nasib apa yang terjadi pada tongkrongan sekolah?

Taman kecil di depan SMAN 6 Jakarta Selatan kelihatan sepi. Yang nongkrong di basecampanak-anak GORasix itu cuma warga kelas XI. Itu juga cuma sekitar 15 orang. Kelas XII yang baru kelar Ujian Nasional (UN) ikutan juga nongkrong pakai baju bebas di taman yang biasanya ramai di sore hari dari Senin sampai Jum'at. Sayangnya, di tongkrongan tersebut Selasa (21/4) sore, kelas X-nya cuma satu orang.

Kelas XI yang lagi asik nongkrong sembari belajar dan main game online,Clash of Clans, kebetulan lagi santai banget dan nongkrong kayak biasa. Beberapa di antaranya ada yang lagi asik diskusi ngobrolin acara GORasix, GOR Party 2015 yang rencananya digelar tengah Mei ini. Ketuanya, Muarif Surya, penghuni kelas XI IIS, selain tengah diskusi dengan konsultan acaranya juga dapat masukan dari seniornya, Aryo.

"Kalau angkatan gue waktu H-2 atau H-1 gitu masih belum kekumpul duit puluhan jutatuh. Akhirnya gue dapet duit semua mepet hari-H, gara-gara door to door minta sumbangan gitu. Nggak usah panik lo rif, pasti ada aja jalannya..." begitu saran senior Arif yang lagi mampir ke sekolah bermarkas di bilangan Mahakam itu untuk mencari informasi seputar perguruan tinggi untuk instansi pemerintahan. Arif dengan santai dan senyum pun bilang saran seniornya patut buat dicoba. "Tapi kayaknya gue bakalan lebih ngebut sekarang sih yo," jawabnya tegas.

Cuma sayang banget, di tongkrongan Gorasix sore itu kelas X-nya nggak ikut mendengar diskusi tersebut. Padahal kata Arif udah diminta kumpul untuk dapat informasi terbaru tentang GOR Party. Salah satu anak GOR, Qiefer juga menyayangkan nggak adanya junior di tongkrongan. Menurut cowok berkulit putih ini, para juniornya takut dengan aturan baru yang tertuang dalam Kurikulum 2013 (Kurtilas). Khususnya soal disiplin.

"Ya mungkin emang karena sibuk sama tugas-tugas sekolah, kan emang SMA gue tetep pakai Kurtilas. Jadi mungkin mereka banyak konsen ke tugas daripada nongkrong. Kalau pun ada yang cuek, tapi mungkin karena takut sama guru juga kali ya. Soalnya di (SMA) 6 jadi lebih ketat sekarang. Kalau udah jam 4 sore, pasti mulai diusir-usirin," terang cowok yang duduk di bangku kelas XI MIA ini sambil bercanda dengan temannya.

Masalah tongkrongan jadi sepi nggak cuma di SMA 6 dan di beberapa sekolah lain yang juga menerapkan Kurtilas di Jakarta. Tapi juga berlaku di Yogyakarta. Tepatnya di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Neri, warga kelas XI IIS yang waktu awal-awal masuk sekolah bermarkas di Jalan Pangeran Senopati, Yogyakarta ini sering banget nongkrong di tongkrongan sekolahnya yang terletak di salah satu sudut jalan pinggir sekolahnya dengan sebutan "MB". Tapi semua berubah ketika ada kasus.

Jadi karena jadwal sekolah makin sibuk, kawan-kawan kita jadi males stay di tongkrongan? Mau tahu banget alasannya kenapa, lanjut ke siniaja bro!

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x