Kebiasaan melengkapi barang-barang kebutuhan dengan cara mudah seperti ini memberi peluang bisnis yang besar bagi penyedia barang di situs online. Pusat perbelanjaan online dan e-commerce site pun ramai-ramai memberi layanan dan kemudahan bagi para pelanggannya.
Lazada misalnya, sebagai pusat perbelanjaan online dan sekaligus perintis e-commerce site terbesar yang ada di Indonesia ini menunjukkan ekspansi yang lebih agresif di tahun 2014. Memasuki tahun keduanya, selai diskon besar, Lazada mengupayakan layanan mobile yang memudahkan interaksi dengan konsumennya.
"Ini merupakan keputusan yang strategis di tengah tren gaya hidup masyarakat yang semakin dekat dengan teknologi. Aplikasi Lazada kini tersedia bukan hanya di Android dan ioS saja, tapi di Windows Phone juga ada," kata Risman Adnan selaku Developer and Platform Director Microsoft Indonesia di acara ultah Lazada ke-2, beberapa waktu lalu.
Aplikasi tersebut ditargetkan mampu mencatat kunjungan situsnya meningkat dua kali lipat. Bahkan ia menambahkan, akses pembelanjaan online pun bisa tersebar merata. Tidak melulu terpusat di pulau Jawa, tetapi di luar juga.
Laporan Rizki Suluh Adi, selaku VP Marketing & Business Development Lazada menyebutkan, selama ini, pulau Jawa masih mendominasi transaksi e-commerse di situs yang targetnya mencapai sejuta pengunjung per harinya tersebut.
"Kalau dari tahun pertama, 65 persen pulau Jawa mendominasi, sekarang 50 persennya ada di luar Jawa. Kunjungan Jawa-nya meningkat, tapi persebaran 50 persen lain sudah ke luar di mana trennya mulai meningkat ke Makassar, Sumatera, dan Kalimantan Timur," ungkapnya tetap ingin distribusi pengiriman berjalan lancar. "Kalo kelas konsumen seluruhnya sudah terkoneksi online, maka selama bisa konek online kita akan kirimkan barangnya," katanya.
Melihat penetrasi smartphone yang meningkat, survei Google juga menyebutkan barang-barang apa yang paling laris dicari dalam mesin pencari Google sehingga pebisnis online bersaing menyediakan kualitas terbaiknya.
Alhasil kata "fesyen" adalah kunci bagi pebisnis menyediakan barang keinginan publik tersebut. Kusumo Martanto pun tidak dapat mengelaknya. Saat ikut dalam diskusi tersebut ia mengatakan barang yang paling dicari adalah sandang (pakaian).
"Apparel baju atau pakaian Itu yang paling laris. Apapun dari ujung kepala sampai kaki orang membutuhkannya," ungkap Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com tersebut. Atas tren pencarian tersebut, Blibli mengakui kalau online shop yang selama ini terdepan dalam urusan gadget mulai merambah ladang bisnis pakaian. "Kami memulainya dari gadget, tapi melihat pencarian google itu kami masukin fashion belakangan ini," ujarnya. Soal pembayaran, online shop pun sudah dapat memberi kemudahan sistem e-commerse yang lebih fleksibel. Selain klik pay, transfer, dan kartu kredit, beberapa situs online shop menyediakan sistem pembayaran debit langsung, virtual dompet atau cash on delivery (COD).
Sistem ini semakin mempermudah masyarakat mengakses sistem belanja online yang semakin membumi. Dari survei juga, kalau melihat pasar e-commerse di Asia,nampaknya Indonesia masih menjadi base terbesar. Selanjutnya Malaysia, Thailand dan Singapore pun sudah mulai marak berbelanja online.