"Kalau gue lagi pacaran,gue sering ajak cewek gue ke sini (Waroeng Steak.red). Makanannya enak, murah lagi.Recommended, deh, menurut gue.," kata Rezky Widayat.
Emang pertama kali menginjakkan kaki ke sini, kita bakal mendapatkan pelayanan yang ramah dari para pelayannya. Suasana di dalam juga asik buat nongkrong. Nggak sampai di situ saja, nilai plus resto ini juga terletak pada proses pengolahannya. Waroeng Steak menggunakan bahan-bahan lokal, yang memang disesuaikan dengan cita rasa nusantara, sehingga rasanya pas dan lebih familiar buat lidah kita.
"Konsep yang diusung Waroeng Steak memang Indonesia banget dan ada kesan tradisionalnya. Jadi orang-orang lebih familiar dengan rasanya dan memiliki kesan yang jauh dari kata mahal. Bumbu-bumbu yang kita pakai juga semua asli Indonesia," papar Bungsu Kusuma, selaku Manager Outlet Waroeng Steak Tebet.
Lebih lanjut, Bungsu juga menambahkan bahwa ciri khas dari Waroeng Steak ada pada rasanya yang "Indonesia Banget". Meski begitu, untuk menyesuaikan dengan lidah para pelanggan yang nggak terlalu familiar dengan rasa yang "keIndonesi-an" ini, Waroeng Steak juga memberikan penyedap lain seperti lada. Bikin tambah komplit!
Belum lagi, harganya tiarap, coy! Dijamin semua bisa makan steak. Sebab, dengan adanya Waroeng Steak and Shake, masyarakat Indonesia bisa makan steak dengan murmer. Habis, harga yang ditawarkan juga sangat bersahabat buat kita, para pelajar. Meski dijual dengan harga yang bikin dompet nggak menjerit, Waroeng Steak nggak mau asal-asalan dalam penyajiannya.
"Awalnya, target jualan Waroeng Steak di Jogja, kan, memang untuk pelajar. Jadi, harganya juga disesuaikan dengan kantong pelajar. Maunya, pelajar, tuh, nggak jajan di tempat makan pinggir jalan karena keterbatasan uangnya. Pelajar bisa makan enak, gizinya juga dapat, tapi pas juga dengan kantong mereka," tambahnya.
Wah, ajak si dia ah!