Follow Us

How To Escape The Friendzone

Adhie Sathya - Minggu, 10 Februari 2013 | 04:29
How To Escape The Friendzone
Adhie Sathya

How To Escape The Friendzone

Pernah ngerasa gini nggak: kamu naksir sama seseorang, tapi orang itu lebih nganggap kamu sebagai Best Friend, atau mungkin sebagai kakak? Yup, emang nggak enak banget. Internet punya label sendiri untuk hal ini: Friendzone. Nah, bagaimana sih caranya keluar dari Friendzone ini? Dibaca baik-baik ya guys.

1. Hilangkan sifat "nice guy"

1. Hilangkan sifat "nice guy"

Maksudnya menghilangkan "nice guy" itu bukan berubah jadi "bad guy". "Nice guy" yang dimaksud adalah dimana kamu romantis pada seseorang, tetapi kamu nggak ingin memaksa mereka ke dalam suatu hubungan, atau nggak mau "merusak" persahabatan dengan mengekspresikan cintamu kepadanya. Dengan begitu, gebetan kamu malah menganggap kamu cuma teman baik saja. Ungkapkan saja semuanya, make your move.

2. Nggak usah "overly attached"

2. Nggak usah "overly attached"

Yup, kamu nggak perlu SMS dia 24 jam atau sering-sering menyanjung dia. Selain mungkin dia akan risih, perhatian kamu bisa saja dianggap sebagai perhatian dari kakak ke adik. Doi juga jadi malas karena nggak ada sesuatu yang spesial dari diri kamu. Nggak usah terlihat terlalu membutuhkan. Dalam satu kata, rileks. Percaya aja masih ada pertemuan lain, jadi berhenti memperlakukannya seperti terakhir kali bertemu. Tunjukkan kamu punya kepribadian yang menarik dan seru.

3. Think about the difference between a friendship and a romantic relationship.

3. Think about the difference between a friendship and a romantic relationship.

Kalau kamu masih berpikir pacaran hampir sama dengan teman baik, mungkin ini penyebab kamu masuk friendzone. Beberapa orang mengharapkan pacar punya peran tertentu dalam kehidupan mereka. Gebetan kamu mungkin punya definisi "teman" dan "pacar" yang berbeda dari kamu. Beberapa orang, misalnya, mencari pacar yang punya peran lebih dari orang tua atau seorang sahabat.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest