Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kemendikbud Harap Kurikulum Merdeka Nggak Cuma Ganti Judul dan Dokumen

Reinaldy Royani - Selasa, 02 Agustus 2022 | 11:51
Kemendikbud berharap Kurikulum Merdeka nggak cuma ganti judul atau dokumen
WIkimedia

Kemendikbud berharap Kurikulum Merdeka nggak cuma ganti judul atau dokumen

HAI-ONLINE.COM – Pembaharuan kurikulum menjadi Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbud diharapkan menjadi sebagai transformasi pembelajaran agar lebih efektif dan nggak sekadar dianggap cuma ganti judul atau dokumen.

Hal ini diungkapkan oleh Analis Kebijakan Ahli Utama Direktorat SMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Totok Supriyanto pada pertemuan antara tim kunjungan kerja Implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek dengan para guru, kepala sekolah, dan pejabat pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

"Jika kita berpikir mengganti kurikulum adalah tujuan, maka yang akan terjadi adalah kurikulum berganti, namun pembelajaran sama saja. Namun, bukan perubahan semacam ini yang kita harapkan,” tutur Totok dilansir dari Kemendikbudristek.

Salah satu gagasan penting dalam Kurikulum Merdeka menurut Totok adalah memerdekakan guru. Menurutnya, cara mengajar guru dianggap merupakan area kreatif yang nggak boleh dijajah, dibelenggu, dan diikat sama aturan-aturan yang mempersulit.

Totok menjelaskan bahwa ikhtiar yang sedang dilakukan Kemendikbudristek lewat Kurikulum Merdeka tergambar melalui struktur yang dibagi menjadi dua.

Baca Juga: Siapkan Kuota 50 Ribu Mahasiswa untuk Magang, Blibli Diganjar Best Mentoring Partner

Pertama adalah yang bersifat nasional dan bersifat generik meliputi standar output pendidikan, prinsip pembelajaran, dan prinsip asesmen.

Kemudian, bagian kedua adalah kurikulum operasional satuan pendidikan yang menjadi ranah kemerdekaan guru dan satuan pendidikan.

Untuk menciptakan tradisi baru, Totok menghimbau agar guru harus siap meninggalkan paradigma lama yang nggak sesuai dengan kurikulum terbaru.

“Kemendikbudristek mendorong Bapak dan Ibu guru untuk belajar dari berbagai sumber. Salah satu yang kita persiapkan adalah platform Merdeka Mengajar,” ujar Totok.

Platform Merdeka Mengajar merupakan wadah untuk guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Guru akan memiliki kesempatan yang setara buat nggak cuma mengajar, tapi juga terus belajar dan mengembangkan kompetisinya dan juga berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan guru. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x