HAI-ONLINE.COM - Menurut sebagian orang, hal paling membuat stres adalah pekerjaan, kesehatan, atau bahkan masalah politik.
Tapi, menurut sebuah penelitian, generasi milenial dan gen Z justru nggak merisaukan ketiga hal itu. Bagi mereka, hal paling membuat stres adalah masalah finansial. Data yang diperoleh menunjukkan, banyak kecemasan para kaum milenial berasal dari kesadaran bahwa seharusnya mereka telah berinvestasi tapi ternyata belum.
Penelitian yang dilakukan oleh Wealthsimple dan The Harris Poll menemukan bahwa 92 persen orang muda berusia 21 hingga 37 tahun sebenarnya telah menabung. Sayangnya, hanya sepertiganya yang telah melakukan investasi di luar rencana pensiun yang dipersiapkan. Ini berbanding terbalik dengan generasi sebelum milenial atau yang sering disebut gen X. Sekitar separuh dari gen X telah memiliki investasi di luar dana pensiun. Hal yang membuat kaum milenial suli berinvestasi adalah nggak tahu bagaimana caranya. Sekitar 30 persen dari milenial saat ini nggak tahu cara berinvestasi di luar rencana investasi.
Baca Juga: Dulu Miskin, Sekarang Jadi Orang Muda Paling Kaya Punya Harta Rp 21,7 TriliunPada pertimbangan gender, cewek teramati memiliki investasi lebih sedikit dibanding cowok. Hanya 26 persen milenial cewek yang berinvestasi di luar pekerjaan mereka. Angka yang lebih tinggi, 40 persen cowok milenial berinvestasi di luar pekerjaan. Ini terkait erat dengan cara mereka melihat persoalan finansial.Setengah cewek milenial melihat uang sebagai hal paling menegangkan dalam hidup mereka. 34 persen cowok milenial merasakan hal yang sama. Sayangnya, nggak berinvestasi membuat kesenjangan penghasilan antara cowok dan cewek jadi lebih buruk. Akibat pemikiran ini, model investasi pengembalian (berinvestasi banyak saat ini untuk dinikmati saat tua) nggak berpengaruh bagi generasi milenial. Sebaliknya, gagasan menempatkan uang pada tempat yang baik lebih memotivasi bagi generasi Z. Selain itu, generasi milenial juga berkomitmen untuk kebebasan finansial. "Anak muda ingin menjalani gaya hidup yang mereka inginkan," kata Michael Katchen, CEO dan pendiri Wealthsimple, lembaga di balik penelitian ini.
"Mungkin saya ingin itu pada usia 40, 50, atau 80 tahun. Kita harus mencari cara untuk melibatkan mereka di masa depan, karena mereka nggak ingin diatur untuk itu. Mereka nggak dibentuk untuk memiliki kebebasan finansial yang mereka inginkan," sambungnya.
Buat kalian yang tertarik untuk belajar lebih jauh tentang investasi, baik dari segi risiko sampai keuntungannya, maka saksikan Editorial Talks pada tanggal 26 Maret 2021, pukul 14.00 WIB. Kalian bisa daftar di link berikut ini atau ke bit.ly/editorial-investasi.