Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gelar Konser Amal, The Chainsmokers Malah Dituntut Hukum Akibat Bikin Kerumunan di Musim Pandemi

Al Sobry - Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:55
Gelar Konser Amal, The Chainsmokers Malah Dituntut Hukum Akibat Bikin Kerumunan di Musim Pandemi
Wiki

Gelar Konser Amal, The Chainsmokers Malah Dituntut Hukum Akibat Bikin Kerumunan di Musim Pandemi

HAI-Online.com- Duo musisi elektronik, The Chainsmokers dituntut atas pertunjukankonser amal yang dihelat keduanya di Southampton, New York, pada 25 Juli lalu.

Konser tersebutberubah menjadi kontroversi lantaran sebuah video yang menampilkan beberapa kelompok penonton konser melakukan kerumunan dan tidak mengikuti protokol jarak sosial menjadi viral.
Padahal konser amal yang diisi oleh Andrew Taggart dan Alex Pall itu sudah digelar dalam konsep drive in concert.
Nyatanya, beberapa penonton nggak dapat dikontrol sehingga mereka berkerumun sambil mendengarkan electronic dance music (EDM) yang disuguhkan The Chainsmokers.
Melihat laporan tersebut, Gubernur New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo langsungmenyerukan penyelidikan atas konser EDM di tengah pandemi tersebut.
Kepada pihak Departemen Kesehatan New York,Gubernur Cuomo menyerukan penyelidikan atas kasus tersebut yang diduga telah menambah jumlah orang terjangkit virus corona.
"Saya terkejut ... Kami tidak mentolerir bahaya ilegal dan sembrono terhadap kesehatan masyarakat," tulis Cuomo dalam pengumumannya dikutip dari Hollywood Reporter.
Laporan terbaru dari penyelidikan yang telah dilakukannya itudidapatkan bahwapromotor acara In the Know Experiences dan Safe In Sound, penyelenggara konser The Chainsmokers dikenai dendasebesar 20 ribu dolar AS.
Tak hanya tuntutan denda,kota Southampton juga masuk blacklist pemerintah sehingga tidak diizinkan lagi menggelar konser atau pertemuan kelompok tanpa persetujuan dari negara bagian.
Untuk diketahui, konser The Chainsmokers di bulan Juli lalu itu berlangsung drive in dan digelar di luar ruangan seluas 100 hektar di The Hamptons, dengan tiket dibanderol seharga 1.250-25 ribu dolar AS, dan hasil keuntungam tiketnya bakal disumbangkan ke berbagai badan amal.

Sementara klarifikasi dari Promotor In the Know Experiences mengatakan kepada Billboard, Juli lalu, bahwa video yang beredar itu diambil dari sudut pengambilan yang salah, sehingga menimbulkan kekeliruan atau salah paham.

"Kami melakukan segala daya kami untuk menegakkan pedoman jarak sosial New York dan berkolaborasi dengan semua pejabat kesehatan negara bagian dan lokal untuk menjaga keamanan semua orang," kata dia.

Tuntutan itu pun ditolak promotor lantaran kesalah-pahaman itu hanya berdasar dari video amatir.

Sementara Taggart dan Alex dari The Chainsmokers sampai saat ini belum merilis pernyataan apa pun terkait pertunjukan kontroversial tersebut. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x