Follow Us

Ilmuwan Amerika Ciptakan Manusia Menghilang dengan Menyuntikkan Sel Protein ke Jaringan Kulit Mirip Cumi Betina Ketika Berkamuflase

Al Sobry - Kamis, 18 Juni 2020 | 10:28
Peneliti Amerika berencana membuat manusia yang bisa menghilang.
24h.com.vn

Peneliti Amerika berencana membuat manusia yang bisa menghilang.

HAI-online.com - Bukan cuma di film fantasi, manusia bisa menghilang atau jadi tak kasat mata sedang diciptakan oleh sejumlah ilmuwan di Amerika.

Proyek ilmiah aneh ini sempat membuat para ilmuwan yang menggarapnya disebut "gila".

Meski begitu, mereka tetap melanjutkan keinginan mewujudkan manusia memiliki kemampuan menghilang atau berkamuflase menjadi tak terlihat seperti di film fiksi.

Baca Juga: 5 Makanan Paling Menjijikan Sedunia, Isinya Ada Sampah sampai Air Seni Bocah, Duhhhhh!

Menurut laporan 24h.com.vn para peneliti berbasis di Amerika telah berhasil memindahkan kamuflase alami dari beberapa spesies cumi-cumi dan gurita.

Kemudian, hasilnya akan diupayakan untuk bisa memindahkannya ke dalam sel manusia.

Dikutip HAI dari Intisari, Rusia Today bahkan melaporkan pada Rabu (3/6/2020), tim University of California Irvine (UCI) AS, membiakan cangkok sel manusia yang mampu berkamuflase mirip dengan kulit cumi atau gurita tersebut.

Teknik ini mungkin akan sangat berguna digunakan oleh pasukan militer ketika mereka sedang di medan tempur.

Sementara itu, banyak yang tidak percaya dengan klaim ini karena dinilai mirip dengan cerita fiksi.

Namun, para peneliti UCI mengklaim bahwa ini adalah desain sains yang keras dan menggunakan pengamatan sistematis, eksperimen dan memerlukan pengetahuan luas.

Baca Juga: Trailer Train to Busan 2: Peninsula, Gambarkan Wabah Zombie Korea Selatan Makin Ganas

"Proyek penelitian kami berfokus pada desain dan pembuatan sistem selular dan jaringan dengan sifat yang mudah dikontrol," kata Atrouli Chatterjee penulis utama dalam penelitian ini.

"Jaringan ini memiliki sifat mudah dikontrol untuk mentransmisikan, memantulkan dan menyerap cahaya," imbuhnya.

Pertanyaan selanjutnya, ketika dipakai untuk kamuflase, sepertinya para tentara harus bertelanjang terus selama perang.

Pasalnya, penemuan ini baru berupaya mencangkok sel protein ke kulit manusia dan bukan ke bahan katun atau pakaian tentara. (*)

Editor : Al Sobry

PROMOTED CONTENT

Latest