HAI-ONLINE.COM - Mungkin ada beberapa dari lo yang nggak tau siapa Galang Rambu Anarki.Remaja ini memang telah wafat 23 tahun yang lalu, mungkin saat itu lo belom lahir.Sosok Galang Rambu Anarki memang masih teringat dalam ingatan, khususnya mereka yang besar di era-90an.Ia adalah putra Iwan Fals, mengikuti jejaknya, tapi nggak pernah mau disamakan dengan sang ayah."Saya adalah saya, dan Iwan Fals adalah Iwan Fals!" tegasnya pada 15 Maret 1997, sekitar sebulan sebelum ia wafat, kepada HAI.Buktinya, aliran musik yang ia bawakan bersama sekelompok temannya sangat berbeda dengan Bang Iwan.
Baca Juga: Viral, Kisah Sarjana Lulusan UGM Balik Ke Kampung dan Lebih Milih Jadi PetaniAda satu hal lain yang ditinggalkannya. Galang telah menyiapkan sebuah proyek musik yang masih dirahasiakan, yang menurutnya superaneh.Seaneh penampilannya sewaktu tampil bersama band Bunga di acara Musik Teknik Jayabaya.Sekadar tahu saja, Galang waktu itu mengenakan kaos dengan coreng-moreng bertuliskan Dosa. Bibirnya dipoles lipstik hitam.Diduga, proyek musik tersebut adalah band ketiganya yang sebelum ia wafat lagi intens latihan.
Galang punya band hardcoreSehari sebelum meninggal, Galang sempat latihan bersama Borr, bandnya terbarunya, di studio One Feel, jalan Fatmawati Gg. Pretty Sister No. 17 A, Jakarta Selatan."Mereka mem-booking studio dari jam 19.00. Tapi karena masih menunggu personel Borr lain yang seluruhnya berjumlah lima orang, latihan jadi molor. Mulai jam 20.30 sampai jam 22.00," jelas Hendi Indrasari, operator yang menset peralatan di studio itu.Borr adalah band ketiga Galang, setelah Bunga dan Sangkakala. Menurut Hendi, Borr adalah band yang beraliran hardcore.Di sini Galang cuma jadi vokalis, nggak sekaligus main gitar seperti di Bunga dan Sangkakala.
Di usianya yang masih begitu muda, Galang telah berani memilih untuk meninggalkan sekolah demi meneruskan jalan yang serupa dengan sang papa (begitu ia memanggil Iwan).Ia wafat pada Jumat, 25 April 1997. Usianya baru 15 tahun.Sayang proyek Borr tersebut belum pernah kedengeran seperti apa sampai sekarang.Selamat jalan, Galang!Sumber: "Galang Rambu Anarki: Akhir Sebuah Proyek Superaneh" yang terbit di Majalah HAI edisi 17/XXI/199