Gantung Kucing karena Makan Burung Merpati Miliknya, Aksi Keji Pria Ini Viral

HAI-Online.com - Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan unggahan akun Facebook bernama Dewa Candra karena menggantung seekor kucing yang telah memakan burung merpati miliknya.

Dalam unggahan yang dibagikan di Grup Facebook Komunitas Merpati Karangasem (KMK) pada Sabtu (14/12) lalu, terlihat seekor kucing malang berwarna putih tengah digantung memakai sebuah tali yang diikatkan ke pohon.

Dewa Candra menulis, kucing tersebut sengaja digantung karena telah beberapa kali memakan burung merpati miliknya.

"Ini ternyata yang memakan burung merpati saya pantesan terus hilang tanpa jejak, 9 ekor makan merpati. Sudah sejak seminggu saya intai," tulisnya menggunakan Bahasa Bali.

Baca Juga: Mahasiswa ITB Ciptakan Tas Anti Copet, Raih Penghargaan Di Korea Selatan

Nggak berselang lama setelah kasus tersebut viral di media sosial, Bali Animal Defender bersama Bali Cat Lovers diketahui telah melaporkan akun Facebook Dewa Candra ke Polda Bali pada Senin (16/12) kemarin.

Salah satu anggota Bali Cat Lovers, Junian Christina mengatakan, pemilik akun Facebook Dewa Candra seharusnya nggak menggantung kucing tersebut meskipun merasa kesal karena hewan tersebut telah memakan burung merpati miliknya.

"Kami laporkan karena kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan. Ini viralnya di sosmed, kita laporkan ke tim dari cyber crime (Polda Bali) untuk mengetahui posisi pelaku," terang Junian seperti dikutip HAI dari Kompas.com.

Baca Juga: Viral Cerita Anak Kucing Selalu Bawakan Makanan dan Temani Tidur Saudaranya yang Sudah Mati

Dengan langkah ini, Junian berharap bahwa pihaknya dapat memberi efek jera sehingga pelaku nggak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.

Jangan ditiru ya sob! Semoga kasus ini bisa segera diselesaikan oleh pihak kepolisian dan pelaku menerima hukuman yang setimpal atas perbuatannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Kucing Disiksa dengan Digantung di Bali, Pengunggah Foto Dipolisikan".