Hai-Online.com - Belakangan ini, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan rancangan undang-undang yang dinilai kontorversial.
Aksi mahasiswa yang ditujukan kepada pemeritah dan DPR tersebut ternyata mendapat dukungan dari masyarakat.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya donasi yang terkumpul melalui situscrowdfunding, Kitabisa.com. Hingga 24 September 2019 pukul 10:20, donasi yang terkumpul telah mencapai Rp 117.927.743 dan masih terus bertambah.
Baca Juga: 7 Tuntutan yang akan Disampaikan dalam Aksi #GejayanMemanggil
Penggalangan dana tersebut diinisiasi oleh Ananda Badudu, mantan personel grup musik Banda Neira, pada Minggu (22/9/2019)
Nantinya, dana tersebut akan digunakan oleh para pengunjuk rasa untuk membeli minuman, makanan, sertasound system mobile (mobil komando/gerobak komando)
Dalam narasinya, Ananda menulis bahwa banyak hal yang terjadi di Indonesia selama dua pekan terakhir ini. Ia sadar hanya warga Indonesia biasa dan tak punya jabatan pada pembuat keputusan di pemerintah. Namun, ia sangat peduli dengan keadaan di Indonesia dan ingin sekali berkontribusi.
"Saya tergerak untuk berkontribusi, membantu mahasiswa berunjuk rasa menyampaikan aspirasi dengan mengorganisir pengumpulan dana lewat kitabisa.com," tulis Ananda.
Hanya butuh waktu dua hari, donasi yang terkumpul dapat mencapai Rp 100 juta dan hal tersebut justru melebihi dari yang ditargetkan yaitu Rp 50 juta.
"Baru kemarin malam penggalangan dana itu dibuat. Saya tidak menyangka begitu besar dukungan dari publik," kata Ananda, pada Senin (23/9/2019) dilansir dari Kompas.com
Ananda juga menyampaikan dirinya akanbertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan penggunaan donasi tersebut. Saat ini pun, beberapa dana yang telah dikeluarkan ia paparkan melalui akun Instagram dan Twitternya @anandabadudu
Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa berlangsung pada23-24 September 2019 tepatnya di depan gedung DPR. Jika rapat paripurna anggota dewan di gedung DPR-MPR berjalan tanpa adanya hambatan, seluruh RUU yang kontroversial akan mulai berlaku.(Lubna Shafira/HAI)