Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bernyanyi Untuk Mereka yang Menanti Kematian: Kisah Threshold Choir

Alvin Bahar - Selasa, 19 Maret 2019 | 19:30
Threshold Choir
Threshold Choir

Threshold Choir

HAI-ONLINE.COM - Masih ingat dengan salah satu adegan di film Titanic, di mana ada sekelompok musisi yang terus bermain orkestra meskipun kapal udah mulai tenggelam?

Dalam adegan tersebut, para musisi memutuskan buat terus memainkan musik klasik ketika banyak orang di sekelilingnya mulai panik karena kapal yang mulai karam.

Para musisi itu mungkin memutuskan buat terus bermain untuk meredam rasa panik yang ketika itu melanda para penumpang kapal yang dikhawatirkan justru bisa memperburuk keadaan.

Konsep yang hampir sama ternyata beneran ada di dunia nyata. Masih menggunakan media musik tapi dengan metode yang sedikit berbeda. Kalo di film Titanic para musisi memainkan alat musik klasik.

Anggota paduan suara Threshold Choir menggunakan suara mereka buat ‘menenangkan’ orang-orang menjelang kematiannya. Para anggota paduan suara ini sendiri berharap bisa mengurangi kecemasan orang yang akan menghadapi ajal.

Cek: Mengenal Moekbang: Profesi yang Cuma Makan Doang Tapi Gajinya Gede

Konsep paduan suara ini sebenernya udah dimulai pertama kali pada tahun 2000 di Amerika Serikat. Awalnya, sebuah buku yang berisi lagu-lagu tentang ‘kenyamanan’ ditulis dan diikuti dengan pembentukan paduan suara lokal hingga akhirnya berkembang pesat sampe saat ini.

Saat ini sendiri tercatat ada 130 paduan suara Threshold Choir di seluruh dunia.

Jenny Batten, Direktur Musik Melbourne Threshold Choir tercatat telah memimpin kelompok ini selama tiga tahun. Menurut Jenny, merupakan sebuah keistimewaan bisa menawarkan lagu yang menenangkan bagi pasien yang udah sangat sakit.

“Saya rasa kami mampu memberikan ruang bagi mereka, membantu mereka beristirahat pada malam hari,” kata Jenny seperti dikutip dari ABC Radio Melborne

Menurut Jenny, bukan hanya pasien yang menemukan kenyamanan melalui lagu-lagu yang mereka nyanyikan. “Kami sering mendapat tanggapan positif dari anggota keluarga karena kenyamanan dirasakan bukan hanya oleh pasien, tapi juga keluarga saat kami bernyanyi di hadapan mereka,” jelas Jenny.

Jenny juga bercerita kalo dirinya pernah bernyanyi di ruang ICU Sunshine Hospital ketika seorang pasien meninggal dunia.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x