HAI-Online.com – Usai peristiwa Tsunami yang melanda Selat Sunda, pada Minggu, 23 Desember 2018 kemarin, seorang awak kapal dari maskapai Susy Air mengambil gambar terbaru dari aktivitas anak gunung Krakatau atau yang lebih akrab disebut Rakata.
Dua foto yang HAI terima pada Senin (24/12/2018) pagi menggambarkan aktifnya debu vulkanik di atas Rakata pada Minggu (23/12/2018).
Kejadian itu menjadi rangkaian dari peristiwa erupsi yang dilaporkan BMKG pada sehari sebelum kejadian tsunami yang telah mengempaskan gelombang Selat Sunda sehingga mengoyak pesisir Jawa dan Sumatra.
Sejauh ini BNPB melaporkan sudah lebih dari 160 korban tewas dan lebih dari 700 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga : Sirine Peringatan Tsunami di Anyer Bunyi Lagi, Warga Dihimbau Menjauhi Pantai!
Sebagai informasi, Gunung Krakatau pernah bererupsi dahsyat pada Agustus 1883. Beritanya banyak dikenang oleh catatan tersohor dari luar negeri.
Meski kurang populer, terdapat satu manuskrip setempat dan semasa yang merekam peristiwa yang mengguncangkan dunia itu.
Karya itu bertajuk "Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu" yang digubah oleh Muhammad Saleh sekitar November 1883 hingga Oktober 1884.
Karya seni anonim yang muncul untuk mengabadikan kengerian bencana Krakatau adalah gambang kromong "Keramat Karam".
Nyatanya, Indonesia memang ditakdirkan menjadi negeri dengan untaian gunung api yang panjang. Mitigasi dan adaptasi terhadap kebencanaan sepatutnya menjadi upaya dan perhatian kita semua agar lebih berhati-hati, siaga dan menjaga satu sama lain. (*)