Gascoigne: Indie Rock Throwback dari Jakarta

HAI-ONLINE.COM - Gascoigne. Denger kata tersebut pasti ingetnya sama pemain sepak bola legendaris Inggris dari era 90-an, Paul Gascoigne.

Nah, last name pemain berjulukan Gazza itu dijadiin nama band oleh 3 Zaka (drum), Alvi (gitar, vokal) dan Dimaz (bass).Sama kayak Gazza yang terkenal di tahun 90-an, Gascoigne juga bawain musik dari era tersebut. Nomor-nomor seperti King dan Roadburner 3000 ngingetin sama musik indie rock 90an yang diusung Pavement hingga Dinosaur Jr.Yap, musik Gascoigne memang berhutang banyak sama band-band indie rock dari era tersebut.

Sebenarnya mereka memiliki musikalitas yang bagus, sayangnya pengaruh-pengaruh dari band-band favorit mereka terlalu “ketebak”, sehingga musik yang mereka hadirkan bakal membosankan dalam beberapa kali putar.Toh, harus diakui juga kalo Gascoigne punya potensi. Banyak hal yang mereka belum eksplor, mulai dari menggunakan lirik berbahasa indonesia, atau meramu musik dengan influens dari band atau genre lain.Nah, sekarang kita tinggal tunggu sepak terjang Gascoigne aja. Apakah bakal seperti Gazza di Piala Dunia 1990, atau malah jadi Gazza saat kariernya merosot karena alkohol?

Mau karya band kalian juga dibahas di HAI? Kirimkan: - Cerita singkat tentang lo atau band lo- 5 Foto band lo yang paling kece. Minimal ukuran 1 mb.- Lagu yang sudah lo bikin. Link YouTube atau Soundcloud-nya aja cukup, kok . (Kalo udah punya video klip atau video live, kasih link-nya juga!)- Cantumin juga semua medsos kalian, serta kontak yang bisa dihubungi ya!Kirimkan ke xhaidemosx@gmail.com dengan subjek email: "HAI Demos - (Nama band)" Setiap Rabu, band yang terpilih bakal muncul di situs dan Instagram HAI. Ke depannya juga, band kalian bisa kami ajak manggung di event atau gig keren. Kami tunggu kirimannya!