HAI-ONLINE.COM - Reaksi biologis tubuh satu ini emang sering disepelekan. Bahkan, kalau dilakukan di tempat umum bisa bikin kita dianggap nggak sopan. Padahal, menguap itu penting banget, lho, untuk tubuh kita. Pelajari, yuk!
1. Akibat Tubuh Lelah atau kekurangan Oksigen
Menguap bisa jadi disebabkan karena tubuh yang lelah atau kekurangan oksigen. Sebuah penelitian pada tahun 1986 menunjukkan bahwa rasabosan bisa memicu seseorang untuk menguap.
“Menguap merupakan reflex pernafasan untuk menarik lebih banyak oksigen ke dalam aliran darah. Karena menguap merupakan tanda-tanda otak kekurangan oksigen. Menguap juga bisamembantu mengatur suhu tubuhkita. Biasanya menguap juga bisa karena berbagai alasan sepertistres, kebosanan, emosi dan kelelahan.” kataDr. Rita Juwita 2. Menguap itu Menular
Menguap memang menular. Manusia bisa tertular menguap sejak usia 1-2 tahun. Biasanya 50 persen orang akan ikut menguap ketika melihat seseorang menguap.Robert Provine,seorang psikolog dan ahli saraf dari University of Maryland menjelaskan bahwa beberapa reaksi manusia memang bisa menular pada orang lain sepertitawa dan kebiasaan menguap. Orang yang mudah ‘tertular’ ketika melihat orang lain menguap juga dianggap memiliki rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi.
3. Kode seseorang Nggak Nyaman Dengan Obrolan
Seorang dokter di Universitas Geneva, Swiss AdrianG. Guggisberg, MD, mengasumsikan bahwa orang yang menguap saat berkomunikasi dengan seseorang menjadi tanda kalau orang tersebut nggak nyaman selama sesiperbincangan.
4. Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Meski tidak umum, menguap, terutama yang terjadi secara berlebihan bisa menjadi pertanda bahwa kita memiliki penyakit tertentu,seperti tumor otak, stroke,epilepsi, sklerosis multiple (peradangan yang terjadipada otak dan sumsum tulangbelakang), gagal hati, atausinkop vasovagal (mudahpingsan).
5. Menguap Selama 6 detik
Rata-rata orang menguap selama 6 detik. Selama 6 detik ini pula detak jantung jadi meningkat.Tubuh dan mental berubah hanyadalam waktu 6 detik. Selain itu,mereka juga menemukan bahwa efek menguap pada tubuh, nggak bisadigantikan dengan apapun, bahkandengan cara menarik nafas panjang.
(PENULIS: MERYAM ZAHIDA)