Badai di Ujung Negeri

Bagi Quanta Pictures, ide membuat film ini awalnya datang dari idealisme. Mereka melihat bahwa persoalan perbatasan di negeri ini erat kaitannya dengan isu nasionalisme dan patriotisme. Oleh sebab itu mereka mengangkat dan mencoba menggambarkan melalui kehidupan prajurit di perbatasan, terutama angkatan laut yang berada di garis depan dengan tugas menjaga perbatasan.

Film yang disutradari Agung Sentausa (Garasi, 2009) ini berkisah tentang Badai (Arifin Putra), Joko (Yama Carlos) dan Anisa (Astrid Tiar). Badai adalah seorang marinir yang ditugaskan di pos jaga perbatasan Indonesia di sebuah pulau di laut cina selatan. Penemuan mayat misterius mempertemukannya kembali dengan Joko, sahabat lama yang ditugaskan di kapal KRI. Sedangkan Anisa, seorang gadis setempat mempertanyakan kepastian hubungannya dengan Badai. Badai ragu untuk membuat keputusan karena dia bisa dipindah tugaskan kapanpun, kemanapun. Inilah sisi drama percintaan dari film ini.

Kisah perjuangan dua sahabat ini makin klimaks saat Badai dan Joko dijebak ke pulau terpencil sementara para pembunuh merencanakan pembajakan sebuah kapal tanker di laut perbatasan, memanfaatkan kelemahan konflik di antara mereka dan kondisi kapal KRI yang sudah tua. Dapatkah Badai menuntaskan perjuangannya ini? Simak aksinya, dan temukan pesan-pesan penting dalam film nasionalis ini!

Genre: Drama Action Adventure

Pemain: Arifin Putra, Astrid Tiar, Yama Carlos, Dedy Murphy Avivu, Adrian Alim, Ida Leman, H. Jojon

Sutradara: Agung SentausaProduser: Pingkan WarouwStudio: Quanta PicturesDurasi: 91 menit

Mau nonton bareng Hai? Follow terus @HaiMagazine untuk dapetin tiket gratisnya!