Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Aja Reuni, Rage Against the Machine Dikritik 'Si Paling Musik' Karena Politik Campur Musik!

Reinaldy Royani - Selasa, 12 Juli 2022 | 19:35
Rage Against the Machine dapet kritikan karena mencampur adukkan politik ke dalam musik
Wikimedia

Rage Against the Machine dapet kritikan karena mencampur adukkan politik ke dalam musik

HAI-ONLINE.COM – Dengan comeback manggungnya Rage Against the Machine (RATM) pada Sabtu kemarin banyak mendapatkan respon dari para penikmat musik.

Banyak yang seneng, tapi ada juga yang memberikan kritik dan bilang kalo mereka lebih baik nggak usah mencampur adukkan musik dan politik, lah situ sehat?

Beberapa orang bilang kalo sikap ‘awoke’ alias ‘melek politik’ RATM itu mengganggu kesakralan musik.

Tapi nih tapi, Tom Morello cs udah punya sejarah panjang menyuarakan aspirasi politiknya lewat lagu-lagu mereka yang emang dari dulu udah begitu. Mereka nggak cuman bawain musik, tapi mereka juga sering menampilkan pandangan politik mereka terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat sejak awal terbentuk.

Baca Juga: Hore! 11 Tahun Vakum, Rage Against the Machine Akhirnya Manggung Lagi!

Dalam show pertamanya sejak setelah 11 tahun vakum, unit rap metal ini dengan tegas menentang kebijakan Pengadilan Agung tentang hak aborsi.

Walaupun RATM nggak ngomong di microphone, dalam keterangan tulisan di layar mereka tertulis “Gugurkan (abort) Pengadilan Agung” dan “Kelahiran yang dipaksakan di negara, tanpa ada jaminan parental yang diberikan”.

Nah, hal ini yang membuat para fans yang ‘si paling RATM’ ini kaget kalo Zach De La Rocha dkk melakukan aksi ini ketimbang cuman main musik doang. Beberapa dari mereka berpikir lebih baik RATM diam dan langsung memainkan musik aja!

“Mereka mending balik mainin lagu-lagu mereka dan melakukan apa yang mereka lakukan. Nggak ada yang lebih buruk dari membayar dolar untuk tiket nonton konser dan dapet ceramah tentang pandangan politik mereka,”

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x