HAI-Online.com - Penggemar dan pemusik rock dan metal tentu paham sama drop D tuning pada instrumen gitar.
Yap, emang lumrah di kalangan musisi rock dan metal nyetemgitarnya pake tuning kayak gini. Kebutuhan tidak lain untuk menghasilkan nada yang rendah dan berat.
Tapi tau nggak lo sejarah dari pengaturan ikonik pada kebanyakan gitaris metal dan rock ini?
Sejarahnya memang eratberhubungansama perkembangan musik cadas (baca: metal atau hard rock). Namun, nggak melulu tuning gitar drop D adalah inovasinya musik keras.
Baca Juga: Bernama Sama dengan Varian Covid-19 Terbaru, Band Death Metal asal Belgia Omicron Enggan Ganti Nama
Faktnya tuning gitar ini juga umum dipergunakan dalam musik bertempo lebih pelan kayak blues, country, folk dan bahkan klasik.
Sejarah tuning drop D
Tuning drop D (D A D G B E dari senar terendah sampai tertinggi) sendiri merupakan penyetelan alternatif untuk notasi pada senar gitar, di mana senar terbawah 'E' diturunkan ke 'D'.
Sebelum band-band metal dan hard rock modern di medio 80an ramai menggunakannnya, tuning-an ini telah dikembangkan pada era blues dan musik klasik. Jauh sebelum musik berdistorsi keras lahir.
Era awal musik hard rock di penghujung tahun 1969 adalah yang memulai eksperimen pada style tuning ini.
Pelopornya sendiri adalah The Beatles, dalam lagunya 'I Want You (She's So Heavy), dan Led Zeppelin pada 'Moby Dick'.