5 Kartini Modern yang Memilih untuk Berjuang di Bidang Musik

Rabu, 21 April 2021 | 15:35
voiceofbaceprot/Instagram

Voice of Baceprot (VOB)

HAI-ONLINE.COM -Hari Kartini merupakan hari spesial yang dirayakan setiap tahunnya di tanggal 21 April untuk memperingati kekuatan para wanita Indonesia, dipelopori oleh R.A Kartini dengan segala perjuangannya.

Baca Juga: Kenapa Ada Hari Kartini, tapi Nggak Ada Hari Cut Nyak Dien? Kemdikbud Bocorin Alasannya

Semangat ke-Kartinian ini tentu nggak akan memudar begitu saja, justru, kini semakin ramai munculnya Kartini di era modern yang mengusung semangat yang sama untuk menjunjung tinggi keterlibatan wanita di segala aspek kehidupan.

Wanita Indonesia yang memiliki semangat membara di era seperti ini tentu dapat terjun dan terlibat di dalam berbagai bidang, musik adalah salah satunya.

Dengan pesan dan kiprah para wanita yang memilih untuk menyajikan semangat dan perjuangannya lewat musik, 5 Kartini modern ini boleh menjadi inspirasi bagi kalian semua untuk terus ikut andil dalam memperjuangkan apapun yang ingin kalian raih. Siapa aja nih para wanita kuat ini? Simak fren!

Dara Puspita

Dok. Denny Sakrie

Dara Puspita

Berpersonelkan wanita di setiap instrumen yang dimainkan, Titiek Adji Rachman (lead guitar), Susy Nander (drums), Lies Adji Rachman (rhythm guitar) dan Titiek Hamzah (bass) menghadapi tantangan yang sangat besar pada masa itu, memainkan musik rock dan menjadi wanita secara bersamaan.

Dengan mental bonek khas Surabaya, Dara Puspita memilih jalan yang cukup mirip dengan The Tielman Brothers, singgah sekejap di Jakarta, menelurkan album bertajuk ‘Jang Pertama ‘ (1966) & ‘A Go Go’ (1967), yang kemudian membawa mereka melanglang buana ke daratan Eropa selama beberapa tahun.

Disadari ataupun nggak, Dara Puspita adalah sekumpulan Kartini modern yang membawa semangat arekan untuk mencapai impiannya menjadi seorang rock star. Keren!

FLEUR!

Instagram / @fleurfleurfleurr

FLEUR!

FLEUR! dimulai pada 2017 sebagai sebuah grup beranggotakan empat orang bernama Flower Girls, yang dikumpulkan oleh kurator musik Indonesia yang diminta oleh festival musik Belgia untuk membuat band tribute bagi band rock legendaris Indonesia, Dara Puspita.

Setelah memulai tur Eropa, termasuk festival Belgia, Europalia, Flower Girls memutuskan untuk melanjutkan sebagai trio dengan nama FLEUR ! yang beranggotakan Tanya Ditaputri (Gitar & Vokal), Tika Pramesti (Drum & Vokal), dan Yuyi Trirachma (Bass & Vokal).

Merepresentasikan Dara Puspita di awal, FLEUR! malah menyajikan eksplorasi maksimal lewat aransemen musik mereka yang gokil, nggak biasa, dan patut untuk ditunggu.

Yura Yunita

kompas.com

Yura Yunita.

Yura Yunita adalah sosok ideal yang sangat pas untuk mengisi daftar ini. Sosok solois yang besar di kota Bandung ini merupakan representasi kuat yang selalu berhasil mengeluarkan apa yang ingin diceritakannya melalui sebuah karya musik yang selalu membius pendengarnya.

Memulai karirnya dengan apik melalui album debut 'Yura' yang dilanjutkan dengan album 'Merakit', Yura Yunita semakin mengokohkan karirnya di dunia tarik suara dengan berbagai keterlibatannya dalam berbagai kolaborasi melalui single-single ajaib seperti 'Harus Bahagia', 'Duhai Sayang', hingga 'Tenang'.

Bekerja sama dengan David Foster hingga mengisi vokal dalam lagu 'Reflection' untuk OST. Mulan bersama dengan 4 solois wanita lain adalah sebagian kecil dari rentetan panjang kiprah Yura Yunita dalam perjuangannya di industri musik Indonesia.

Matahara

Instagram / @mataharamusic

Matahara

Matahara adalah moniker dari sebuah proyek solo dari wanita muda bernama Marissa Yudinar yang banyak berbasis di Melbourne, Australia.

Matahara adalah sebuah anomali positif dari deretan solois muda Indonesia yang terkesan homogen. Marissa banyak mengeksplor berbagai elemen musik seperti indie pop, Rnb, dan elektronik yang terceminkan dalam buah karyanya.

Merilis debut single-nya 'What a Waste' dan disusul oleh 'Missify' pada 2020, Matahara kembali pada awal 2021 dengan singlecatchy 'Alas, Alas' & 'Blue Dreams' yang akan membawamu untuk mengawang bersama kebahagiaan.

Berjuang cukup jauh dari tanah air di Indonesia, Matahara dengan lantang dan berani menyajikan karya-karya segar yang membuat nama Indonesia menjadi harum dibuatnya.

Voice of Baceprot (VoB)

voiceofbaceprot/Instagram

Voice of Baceprot (VOB)

Voice of Baceprot merupakan band yang terdiri dari tiga remaja perempuan, yakni Firdda Marsya Kurnia sebagai vokalis dan pemain gitar, Widi Rahmawati di bas, dan Euis Siti Aisyah sebagai penabuh drum. VoB menjadi sekumpulan Kartini modern yang paling muda dalam daftar ini.

VoB berhasil menarik perhatian dengan kehadiran tiga remaja perempuan berhijab asal Indonesia yang membawakan aransemen rock dan metal dengan sempurna, bahkan sempat mendapatkan apresiasi maksimal dari sosok gitaris RATM, Tom Morello.

“Terlepas dari gender maupun hijab, kami ingin dikenal sebagai musisi yang memiliki karya yang berkualitas. Kami merasa melalui musik, kami dapat mengekspresikan apa yang kami lihat di lingkungan sekitar yang dikemas dalam sajian musik rock/metal, dan tetap menjaga identitas kami sebagai anak Singajaya-Garut, anak Indonesia, serta Muslimah,” kata vokalis VOB, Marsya mengutip siaran pers Peringatan Hari Musik Nasional Bersama YouTube: Apresiasi Suara Hati Melalui Karya Musik Berisik.

Baca Juga: Peringati Hari Kartini 21 April, 3 Film Perjuangan Kartini Ini Wajib Ditonton

Itu tadi,fren,5 sekelompok Kartini modern yang terus semangat untuk memperjuangkan suara dan hak wanitanya melalui musik. Segala perjuangan dan pengorbanan mereka yang gokil dan keren banget ini tentu wajib untuk diapresiasi dan dijadikan apresiasi, setujunggakfren?

Tag

Editor : Alvin Bahar