HAI-Online.com- Salah satu bentuk kebandelan terhadap program jaga jarak fisik (physical distancing) dari warga Indonesia ditunjukkan oleh para pelajar di Kota Kediri, Jawa Timur.
Seperti yang kita tahu, pelajar di berbagai daerah disuruh untuk belajar dari rumah demi ikut mendukung pencegahan virus corona. Namun, para pelajar di Kediri ini malah memanfaatkan waktu luang mereka dengan membuat event keramaian berupa balap liar.
Bukan cuma satu dua pelajar, melainkan ratusan remaja berkumpul di acara yang digelar di GOR Joyoboyo, Kota Kediri.
Terpaksa, petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kedirimengamankan ratusan remaja yang kedapatan ikut dalam kegiatan balapan liar pada Selasa (31/3/2020) kemarin.
Untungnya, petugas yang datang sangat kompak mengepung para remaja itu dari berbagai arah, mereka pun tidak dapat kabur dari lokasi kejadian.
Pasalnya tak hanya petugas Satpol PP, bala bantuan juha datang dari Polsek Mojoroto dan Satuan Sabhara Polresta Kediri demi membubarkan acara balapan rutin itu.
Setelah berhasil diamankan, para remaja itu kemudian digiring ke Markas Satpol PP yang ada di Jalan Veteran, Kota Kediri.
MenurutKabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nurkamid, penyelenggara balapan liar ini tidak kapok mengulangi hal yang sama. Karena, penanganan kali ini akan lebih serius dan melibatkan pihak berwajib.
“Sekaligus kita beri efek jera kepada mereka. Kita limpahkan penangananya ke pihak berwajib. Mereka menggelar balapan liar tidak sekali ini, sudah sering sebelumnya ,” Kata Nurkamid, Selasa kemarin.
Dari ratusan remaja yang terjaring razia, banyak dari mereka yang masih berstatus pelajar SMP hingga SMA.
Pihak Satpol PP menyayangkan aksi tersebut, karena pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan sudah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah sementara waktu terkait pendami wabah corona.Para pelajar justru berkumpul bersama menggelar balapan liar.
"Padahal di edaran Dinas Pendidikan mereka diliburkan untuk isolasi diri harapannya tinggal di rumah saja, tetapi justru membentuk sekumpulan untuk menggelar balapan liar. Kita kan tidak tahu kalau di antara sekumpulan terinfeksi virus atau tidak, maka itu kita cegah dan kita antisipasi bersama, ” imbuhnya. (*)