HAI-ONLINE.COM - Kalo ada yang bilang Rex Orange County musisi hebat karena udah rilis album meski baru berusia 20 tahun, pasti yang ngomong nggak tau siapa itu Snail Mail.Snail Mail adalah proyek musik dari Lindsey Jordan, seorang cewek berusia 19 tahun dari Amerika Serikat.Baru merilis satu album, Snail Mail udah masuk 21 Under 21 dari Billboard, dapet review positif dari Pitchfork, hingga tur keliling dunia. Uniknya, sosok Lindsey bukanlah seorang yang ambisius dalam bermusik. Semua itu bisa dibilang terjadi karena “ketidaksengajaan”.
Makanya, pas Noisewhore ngebawa Snail Mail ke Jakarta, HAI - terutama saya - pengen banget nonton. Bukan cuma album Lush (2018) yang selalu menghiasi hari-hari, tapi juga sosok Lindsey yang hebat.Sabtu (13/10), sekitar pukul 19.00 WIB saya langsung bergegas dari daerah SCBD ke Rossi Musik, venue konser. Acara mulai pukul 8 malam. Meski Snail Mail baru naik panggung pada pukul 22.00 WIB, saya takut nggak dapet posisi strategis buat melihat aksi Lindsey dkk.Ternyata, saya salah. Tiba di lokasi sekitar pukul 19.45 WIB, Rossi Musik masih sepi. Sempat mengira para penonton sudah berada di dalam, ternyata nggak juga. Area konser masih lumayan sepi.
Baca Juga : 5 Fakta Snail Mail, Dari Jago Main Hoki Es Hingga Hampir BubarBahkan, saat Snail Mail segera naik panggung pun area Rossi Musik nggak terlalu ramai. Sepertinya perkiraan saya salah. Snail Mail belum terkenal seperti Alvvays atau Rex Orange County. Toh, yang saya khawatirkan justru gimana Snail Mail membawakan lagu-lagunya secara live. Maklum, Noisewhore sempat mengumumkan kalo Lindsey sedang sakit, sehari sebelum konser.Lindsey dkk langsung naik panggung ketika jam menunjukkan pukul 22.00 WIB. Sapaan - lebih tepatnya teriakan - dari beberapa penonton nggak ia hiraukan. Cewek yang jago main hoki es ini fokus untuk menyetel gitar dan efek-efeknya.
Heat Wave, salah satu lagu mereka yang paling terkenal, langsung digeber. Beberapa kali terjadi masalah teknis. Dari suara gitar kurang terdengar, hingga Lindsey yang nggak bisa mendengar suara gitarnya sendiri dari monitor.“Tolong naikkan suara gitar di monitor,” ucapnya dari panggung.Performa Lindsey pun bisa terbilang kurang prima di beberapa lagu awal. Mood-nya sepertinya belum membaik, atau grogi bermain di tempat antah-berantah yang jauh dari kampung halamannya.Untungnya, sambutan hangat dari para penggemar membuatnya sering tersenyum. Dalam beberapa lagu, ia memilih diam dan penonton mengambil alih posisi vokalis Snail Mail.Puncaknya di lagu Pristine. Lantai empat Rossi Musik bergetar, para penonton melompat-lompat kegirangan dan mendendangkan lirik lagu tersebut. Balon-balon dilemparkan para panitia dan membuat momen tersebut makin berasa menyenangkan.
Lindsey Jordan seakan lupa kalo doi sedang kurang sehat.Snail Mail memutuskan memberikan bonus buat para penggemarnya. Lindsey, sendirian, membawakan lagu Anytime, yang saya lihat nggak ada di setlist. Satu encore berjudul Deep Sea menutup aksi terakhir Snail Mail di tur Asia mereka.Kelar manggung, Lindsey menyempatkan buat bikin meet and greet dadakan. Dengan senang hati ia melayani permintaan foto bareng dan tanda tangan dari penonton.“Setelah ini kami tur ke Eropa. Mungkin suatu saat balik ke sini lagi,” kata Lindsey kepada penonton.