Yang lebih suka ikut ekskul dari pada pelajaran mana suaranya? Hahahaha, memang yang namanya ekstrakurikuler selalu punya kesenangannya sendiri ya, guys. Dengan ekstrakurikuler, kita belajar banyak hal yang mungkin nggak kita dapetin di dalam kelas.
Nah, kalau ekskul olahraga atau band mah udah mainstream di kalangan anak SMA kayak kita. Tahu nggak sih sebenarnya ekskul itu nggak cuma sebatas kegiatan olahraga aja? Ada juga nih ekskul yang nggak usah butuh tenaga gede-gede tapi lo juga bisa eksis di sekolah. Salah satunya ekskul jurnalistik nih.
Ada cerita dari temen-temen kita di SMAK Tarakanita Gading Serpong nih. FYI,di SMA ini, ada ekskul jurnalistik yang oke punya, lho, guys. Diikuti oleh 23 siswa dari berbagai angkatan, mereka menghasilkan dua media lho. Majalah Tasmania dan Smile. Smile ini majalah yang isinya bahasa Inggris dan Tasmania berbahasa Indonesia. Dua majalah ini terbit di setiap akhir semester.
"Sebenarnya 2 majalah itu, bukan murni bikinan ekskul. Tapi memang majalah sekolah yang mengikutsertakan peran anak-anak ekskul jurnalistik," tutur Mario Hartanto, siswa XII IPA SMAK Tarakanita Gading Serpong selaku ketua ekskul jurnalistik.
Namun dibalik semangat berkarya, mereka juga pernah ngalamin hal yang nggak menyenangkan. "Pernah tuh gue sama temen-temen gue dianggap remeh gitu, 'ngapain ikut ekskul jurnalistik kan bosen', padahal jurnalistik kan seru bisa jalan-jalan keluar," tutur Gabriel Fiorentino Setiadin, salah satu anggota ekskul jurnalitik SMAK Tarakanita Gading Serpong.
Fio juga menuturkan ikut ekskul jurnalistik itu menurut teman-temannya bukan kegiatan yang seru, karena cuma di dalam kelas. "Padahal kan emang kita punya sesi dulu di kelas, abis itu keluar sekolah untuk cari peristiwa yang seru," lanjut Fio salah satu anggota. Mereka juga cerita nih kalau ikut jurnalistik, bisa bikin mereka kenal dengan banyak orang baru dan memperluas pergaulan lanjut Fio.
Hal yang senada juga diungkapkan Fransisca Sandrina siswa kelas X yang juga jadi anggota ekskul jurnalistik sekolah ini. "Pernah kita ikut seminar jurnalistik dan media gitulah yang mahal bangetlah kalo bayar sendiri, tapi sekolah mau bayarin pendaftaran dan transportasinya," tutur Sandrina. Sandrina juga menceritakan, ikut ekskul jurnalistik sebenarnya nggak seserius yang teman-teman kira guys. Malahan banyak keluar sekolah untuk mengeksplore sesuatu yang baru.
"Bahkan pernah juga teman-teman kita iri sama kita kalau diundang seminar di luar dan bisa 'cabut' dari pelajaran sekolah hehehehe", tutur Sandrina.
FYI ekskul jurnalistik di sekolah mereka dibagi menjadi 2 sesi. "45 pertama itu teori terus 45 menit selanjutnya kita menerapkan apa yang diajarin pas teori," tutur Mario.
Agustinus Moko selaku penanggungjawab ekskul jurnalistik SMAK Tarakanita Gading Serpong juga menuturkan bahwa pihak sekolah sebisa mungkin membekali pengetahuan anak-anak ekskul jurnalistik ini. "Sebisa mungkin kami mewadahi mereka supaya bakat yang ada juga bisa bermanfaat, maka sering kami ikutkan seminar jurnalistik," tutur guru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia ini.
Buat kamu yang bingung sampe sekarang pengen ikut ekskul apa, mungkin ekskul jurnalistik bisa jadi pilihanmu untuk menyalurkan bakat. Karena tiap orang, bakatnya beda-beda, guys!
(Penulis: Agung Mustika)