Kalau didata, sebenernya banyak sekolah yang punya tim khusus untuk bikin media sekolah kayak radio, majalah, atau pun media sosial. Tapi cuma sedikit tuh yang akhirnya rutin terbit dan terus eksis.
Alasannya beragam deh. Ada yang bilang anggotanya susah bagi waktu, ada yang sering mentok ide, ada juga yang nggak jadi terbita karena kekurangan dukungan dana.
Selain hambatan-hambatan itu, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika membuat media sekolah. Selain bikin kita mantap untuk mulai ngerjain, tips-tips ini bikin kita semangat untuk menjaga eksistensinya.
Apa aja tuh? ini dia:
1. Kerja Efektif
Pertama, kumpulin temen-temen di sekolah lo yang emang suka sama dunia media dan dunia kreatif. Kalau bisa bikin open recruitmentnya dulu. Terus, bagi anggota ke beberapa tim yang kalian akan butuhkan. Misalnya, ada bagian cetak, bagian media sosial, dan bagian multimedia. Bikin group chat untuk memudahkan koordinasi. Terus, adakan rapat rutin secara berkala untuk ngomongin ide dan ngerjain medianya.
2. Tanpa Referensi, Ide Mati!
Sering-sering lah main ke toko buku. Terus, lo lahap deh tuh buku dan majalah yang ada di situ. Kalau lagi internetan, sering-sering main ke Pinterest. Follow akun-akun medsos yang keren. Pokoknya, serap apapun yang menurut lo menarik deh. Dari situ lo bisa nemu ide untuk bikin suatu konten.
3. Nggak Profesional Nggak Masalah
Budi Suwarna mengingatkan, ketika ngomongin media sekolah, ada baiknya kita jauhin dulu tuh istilah-istilah profesionalisme, termasuk jurnalistik.
“Jangan terbebani. Anak sekolah kan bukan profesional, jangan terlalu terpatok sama kaidah jurnalistik dulu, nanti nggak jadi-jadi. Bikin saja dulu, tulis saja dulu,” kata Budi Suwarna, Kepala desk Kompas Muda di Harian KOMPAS. Setuju banget! Kebanyakan mikir nanti nggak gerak-gerak, lho.
4. Stay Free. Stay Unique
Semangat yang paling perlu dijaga oleh sebuah media komunitas kayak media sekolah itu adalah media tersebut kudu bener-bener bisa jadi tempatnya lo dan temen-temen lo berekspresi sebebas-bebasnya. Nggak mesti jadi orang kebanyakan untuk sekedar berani bersuara lewat media sekolah.
“Kekhasan itulah yang dicari dari sebuah media sekolah atau media komunitas. Kalian bisa ngomongin tentang isu-isu yang terkini, isu lingkungan misalnya, tapi harus dari sudut pandang dan gaya anak sekolah,” kata Budi Suwarna.
Ketika pun media sekolah lo bisa disukai banyak temen-temen sekolah lain, pastikan karena mereka suka dengan keunikan lo dan temen-temen lo di sekolah, bukan karena lo berusaha ngasih apa yang mereka suka.
5. Utamakan Teman Sekolah
Kalau pun media sekolah kamu bakal disebar ke luar sekolah, pastiin deh kalau kontennya tetap menjawab kebutuhan teman-teman di sekolah kamu. Media sekolah harus tetap bisa nampung uneg-uneg temen lo, dan jadi media komunikasi di antara mereka.