Acara yang digelar oleh Fame Production ini mengambil tempat di Landasan Udara Wiriatmadja, Tasikmalaya. Panggung yang tergolong mewah untuk sebuah acara yang 'tiket' masuknya adalah registrasi lewat indosat seharga Rp. 2000,- .Urusan aksi di panggung, 25 ribuan orang yang datang ke venue pada hari sabtu, 3 Maret 2010 itu susah buat bilang kecewa. EXO cukup bisa menemani penonton yang sebagian besar adalah Outsiders di sore hari sebelum jeda maghrib.
Gangsta Rasta, yang membuka pagelaran malam langsung membuat pengunjung menciptakan ombak yang bagus dengan single What's Up Bro dan serentetan lagu-lagu bernuansa reggae. Dan Aksi Gangsta Rasta benar-benar stater yang pas sebelum massa dibakar oleh ShaggyDog yang muncul setelahnya. Kalau bersama Gansta Rasta terjadi ombak-ombak ringan, ShaggyDog menciptakan ombak yang lebih besar. Dan membuat semua doggies dan outsiders bersama-sama singalong lewat lagu-lagu Doggy-Doggy, Sayidan, Honey dan beberapa lagu lagi dari album Bersinar.
BIP, band yang cukup lama tidak terdengar ini ternyata masih punya kharisma yang besar. Konslet, Ada Yang Hilang, Skak Mat bahkan lagu yang cuma dirilis di internet Rock & Roll Palsu bisa membuat massa bernyanyi bersama. Walaupun ombaknya enggak terlalu besar, tapi cukup terlihat kalau darah bipers masih mengalir di massa yang datang ke acara. Bonusnya adalah sebuah lagu dari album mereka yang akan datang, berjudul Mana Mana Boleh. Secara produksi sound panggung dan karismatik, mereka terlihat punya nilai lebih dibanding penampil lain.
Dan akhirnya Superman Is Dead yang datang jauh-jauh dari Bali membuat Tasikmalaya bergemuruh. Bahkan, aura kedatangan SID sudah terasa jauh sebelum acara ini digelar. mulai dari anak-anak lowrider yang berkeliaran di kota Tasikmalaya. Mengikuti mereka saat penyerahan donasi. Sampai ke venue. Dan superman Is Dead membakar Tasikmalaya dengan sekitar 14-an lagu mereka. Sebuah penutup yang sempurna ketika ShaggyDog muncul di lagu terakhir dan dua band berbahaya ini menyanyikan anthem karya mereka Jika Kami Bersama. Dan lagu ini pun berhasil mengantar pulang massa dengan damai.
Satu yang bisa ditambahkan lagi sebagai menu acara di Ifest berikutnya, adalah tempat bermain dan belajar. Apalagi Ifest membawa tagline 'Digital Music Festival'. Tentunya banyak hal lain soal digital yang bisa ditawarkan di booth selain merchandise. jadi digitalnya bukan cuma penjualan tiket doang.
Sampai jumpa di Ifest berikutnya.
Liputan yang lebih lengkap, dapatkan di Majalah Hai No.16 yang terbit tanggal 19 April 2010.