Lagu dari Musisi Sun Eater Dukung Pameran Artism, Aliran Seni Baru oleh Seniman Autism

Sabtu, 15 April 2023 | 13:25

Lagu dari Musisi Sun Eater Dukung Pameran Artism, Aliran Seni Baru oleh Seniman Autism

HAI-Online.com– Deretan lagu dari musisi Sun Eater menjadi ruang atas lahirnya sejumlah karya beraliran seni baru artism, yakni karya yang tercipta dari para seniman autisme.
Yap, ketukan binaural di lagu-lagu yang diperdengarkan dalam pameran karya seni oleh seniman autism itu dikatakan mempermudah mereka untuk lebih berkonsentrasi ketika melakukan proses kreatifnya.
Ini merupakan sebuah studi yang melahirkan karya-karya istimewa dari seniman dalam spektrum autisme dan membuka berbagai peluang dalam dunia seni dan pameran.
Mengikuti kesuksesan dari pameran bertajuk ARTISM dengan skala penyelenggaraan acara nasional yang diluncurkan tahun lalu, Kreaby, yang telah mendobrak batasan-batasan dan memberdayakan seniman autistik di Indonesia sejak 2020, kini bertekad mencapai target yang lebih besar lagi.
Baca Juga: Lorna Shore Rilis Single Terbaru yang Brutal dan Epic, 'Sun//Eater'
Seni rupa telah menjadi lebih dari sebuah alat terapi bagi orang dalam spektrum autisme untuk mengatasi gangguan sensorik dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi.
Beberapa dari mereka menganggap seni sebagai jalan hidup, dengan impian untuk menjadi seniman dalam arti sesungguhnya.
Orang dalam spektrum autisme memiliki gelombang otak yang lebih tinggi di frekuensi theta/beta rasio - yang memberikan mereka kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang yang
berbeda dan menghasilkan ekspresi yang unik pula, terutama ketika mereka menuangkannya dalam bentuk karya seni.
Inilah yang mendasari Kreaby bekerjasama dengan Spotify untukmendalami pengaruh dari ketukan binaural terhadap gelombang otak, dan dampaknya dalam proses pembuatan karya seni.
Ketukan binaural yang spesifik dalam rentang gelombang alfa dimasukan dalam beberapa lagu terpilih dari para musisi Sun Eater.
Bekerjasama dengan seniman Kreaby yaitu Gary Harlan, Jeremy Winata, Joey Santoso, Joshua Khendy, Ramadhika Asra dan Valentin Keken Christanto, yang kemudian membuat karya seni sambil mendengarkan lagu tersebut; Kreabymempelajari dampak ketukan binaural alfa terhadap individu yang memiliki frekuensi theta/beta rasio yang dominan.
Dorongan yang dihasilkan dari ketukan binaural ini terbukti efektif untuk meningkatkan puncak atensi mereka, yang mempermudah mereka untuk berkonsentrasi ketika melakukan proses kreatif. Hasilnya adalah sebuah karya seni jenis baru yang dipamerkan di Spotify Canvas.
Berkolaborasi dengan label musik Sun Eater, lagu-lagu dari Agatha Pricilla, Aldrian Risjad, Hindia, Lomba Sihir, Mantra Vutura dan Rayhan Noor menjadi wadah dari kanvas dalam pameran karya seni tersebut, yang dapat diakses oleh semua orang melalui playlist resmi berjudul ARTISM EXHIBITION: Binaural Beats Mix.

Seniman Autism

“Pikiran mereka menerjemahkan dunia dengan cara yang berbeda, tapi dunia melihat hal ini sebagai sebuah kekurangan. Ini harus berubah,” tegas Tina Maladi dari Terapi PediaSuit Indonesia pada (12/4/2023).
Kreaby juga percaya bahwa kita semua menyetujuinya, ketika ARTISM EXHIBITION berhasil meraih pengakuan di kancah seni rupa Indonesia.
Baca Juga: Raisa Rilis Lagu Baru “Nyaman Tak Cukup” Karya Dee Lestari
Nin Djani, seorang kurator dari Museum MACAN menyatakan hak serupa.
Menurutnya, aliran ARTISM lebih dari sebuah pembuka wawasan. Aliran Seni satu ini tengah dalam perjalanannya untuk menjadi sebuah aliran baru, aliran yang menyambut neurodiversity, menciptakan peluang baru, dan melapangkan akses bagi orang-orang dalam spektrum autisme.
"Melalui ARTISM, kita bisa mendukung para seniman dalam spektrum autisme untuk memasuki pasar dan berkembang dalam dunia seni rupa. Kami percaya bahwa pengalaman dari sebuah kolaborasi dan pertukaran ide dapat mendorong pertumbuhan dari para seniman," kata Nin lagi.
Dia berharap, ARTISM akan berkembang, menyediakan ruang yang aman untuk para seniman dalam spektrum autisme untuk lebih leluasa mengeksplorasi keunikan dalam diri mereka dan merangkul inklusivitas.
Arani Aslama, managing director dari Kreaby juga memberikan pandangan yang sebelas dua belas.
Pameran seni Artism telah berevolusi menjadi pameran untuk peluang-peluang baru, di mana para seniman dalam spektrum autisme dapat diakui sebagai diri mereka sendiri, dan dapat berkontribusi terhadap perkembangan budaya dan masyarakat, serta berkembang dalam dunia seni dengan aliran seni yang dapat mereka miliki.
Dengan semangat inklusivitas, Kreaby berharap ARTISM Exhibition dapat membuka kesempatan yang lebih besar lagi untuk para seniman dalam spektrum autisme, di manapun mereka berada. (*)

Tag

Editor : Al Sobry