Kominfo Telah Siapkan Tiga Langkah Strategis Demi Tingkatkan Pemanfaatan Teknologi AI

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:09
Dok. Humas Kemenkominfo

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.

HAI-ONLINE.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung pemanfaatan kecerdasan buatan atauartificial intelligence(AI), sesuai dengan peta jalan nasional.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, pemanfaatan AI yang terus meningkat akan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Studi EDBI dan Kearney pada 2019 memproyeksikan bahwa 2030 nanti, implementasi AI akan menyumbang 12 persen penambahan Produk Domestik Bruto Indonesia dengan nilai riil sekitar 366 miliar dollar AS,” kata Johnny dalam siaran pers resmi Kominfo,Senin (16/11/2020).

Namun dibalik potensi manfaat yang besar, Menteri Johnny mengaku ada beberapa tantangan dalam meningkatkan pemanfaatan AI di Indonesia.

Baca Juga: Tekan Angka Kesenjangan Gender di Bidang TIK, Kemenkominfo Luncurkan Beasiswa Digital

"Beberapa isu yang diidentifikasi antara lain data privasi, sentimen negatif masyarakat terhadap teknologi AI, dan juga isu pengembangan ekosistem AI. Merespons hal ini, kami ingin kembali menegaskan bahwa pengembangan AI perlu dilakukan secaraprudentdanprovident, bijaksana, dan cermat,” tegasnya.

Menteri Kominfo menekankan bahwa kebijaksanaan dan kecermatan tersebut digunakan untuk mempersiapkan masa depan secara berhati-hati dan terukur.

“Sebab, optimalisasi teknologi AI di Indonesia perlu diimplementasikan dengan strategi ini,” ujarnya.

Dalam pertemuan Digital Economy Task Force G20 pada Oktober lalu ia menekankan pada pengembangan kecerdasan buatan yang bisa dipercaya dengan lima prinsip, yakni (1) pertumbuhan inklusif, pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan, (2) nilai-nilai dan keadilan yang berpusat pada manusia, (3) transparansi dan penggunaan AI yang jelas, (4) kekokohan, keamanan, dan keselamatan implementasi AI, dan (5) akuntabilitas penggunaan AI.

Kominfo siapkan tiga langkah strategis

Menurut Johnny, melalui dokumen Strategi Nasional AI 2020-2045, Indonesia mendukung penerapan prinsip-prinsip tersebut dengan tetap berpegang teguh dan menyesuaikan pada visi nasional dan nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa.

Baca Juga: Mulai 30 April Kemenkominfo Ajak Masyarakat Migrasi ke TV Digital

Oleh karena itu, pengembangan AI di Indonesia juga harus berkontribusi positif pada perwujudan Indonesia Maju pada tahun 2045, yang berdaulat, adil, dan makmur.

“Kementerian Kominfo sebagai akselerator, fasilitator, dan regulator transformasi digital Indonesia, tentunya akan terus berkontribusi untuk meningkatkan pemanfaatan dan adopsi teknologi AI secaraprudent, provident, dantrustworthy,serta sesuai dengan jati diri bangsa, melalui tiga langkah strategis,” ungkapnya.

Adapun tiga langkah strategis tersebut yaitu menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap teknologi AI, memfasilitasi pengembangan ekosistem, dan menyusun regulasi dan tata kelola.

Untuk mewujudkan talenta digital, Kemenkominfo akan fokus pada literasi teknologi AS dan pengembangan teknis kecakapan AI demi meningkatkan kesadaran dan kepercayaan pemanfaatan AI.

Baca Juga:Sektor Informasi dan Komunikasi Meningkat, Pandemi Jadi Peluang Transformasi Digital

“Pengetahuan teknis dibutuhkan karena banyak pekerjaan yang diproyeksikan akan tergantikan dengan AI seiring pemanfaatannya yang semakin masif,” jelas Johnny

Mengutip hasil studi McKinsey tahun 2017, Menteri Johnny mengatakan pengembangan AI berpotensi untuk mengotomatisasi 52 persen aktivitas pekerjaan di Indonesia.

"Indonesia sebetulnya sangat diuntungkan dengan adanya angkatan kerja muda di masa yang akan datang yang berasal dari Generasi Z, yang merupakandigital native, Yang perlu dilakukan sekarang adalah memfasilitasilink and matchantara manajemen talenta digital Indonesia dengan kebutuhan industri dan bisnis terkait AI,” paparnya.

“Robot akan mengambil pekerjaan manusia, tapi, juga menciptakan pekerjaan lainnya untuk manusia,” sambungnya Johnny.

Lebih lanjut Menteri Kominfo merinci pengembangan talenta digital yang dilaksanakan lembaganya dalam beberapa tahun terakhir. Baik melalui Program Stimulus PelatihanDigital Talent Scholarship, Gerakan Nasional Literasi Digital, danDigital Leadership Academy.

Baca Juga:Dukung Akses Digital Inklusif, Pemerintah Terapkan Tiga Skema Pendanaan

Mengenai langkah strategis kedua, Menteri Johnny menyatakan berkaitan dengan fasilitasi pengembangan ekosistem pendukung AI. Ekosistem itu mencakup riset dan inovasi, integrasi data, serta infrastruktur pendukung. Hal itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga yang dipimpinnya.

“Kementerian Kominfo fokus mendukung langkah ini melalui upaya perluasan akses internet di wilayah dan titik layanan publik yang belum memiliki akses internet memadai, serta melalui pembangunan Pusat Data Nasional,” jelasnya.

Sementara itu, mengenai langkah strategis ketiga, yaitu regulasi dan tata kelola pendukung AI.

Regulasi itu, kata Menteri Kominfo, perlu berfokus pada fasilitasi pertukaran data operasi AI yang memperhatikan keamanan privasi data pribadi, transparansi, akuntabilitas, serta prinsip demokratis.

“Regulasi ini juga perlu memitigasi terjadinyaunintended consequences(konsekuensi yang tak diinginkan)penggunaan AI, baik secara etik maupun praktik. Upaya ini sedikit banyak telah tercakup dalam langkah Kementerian Kominfo dengan memfasilitasi penyusunan RUU Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) untuk menjamin privasi dan keamanan data warga negara Indonesia secara lebih luas,” ungkapnya.

Baca Juga:Akhirnya Teknologi AI Bisa Bantu Deteksi Covid-19 di Tubuh Manusia, Begini Cara Kerjanya

optimalisasi pemanfaatan AI perlu dijalankan dengan prinsip komprehensif kolaboratif melalui pendekatanlintas sektorantara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat.

“Pendekatan lintas sektor ini dibutuhkan untuk secara cermat dan bijak memastikan pengembangan AI agar lebih tepat guna bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Johnny.

Editor : Sheila Respati