Ninggalin Bangku Sekolah, Pay: Saya Lebih Dulu Jatuh Cinta Sama Musik

Rabu, 08 Maret 2023 | 11:25
HAI

Pay Burman bahas terkait dirinya yang meninggalkan bangku sekolahan

HAI-ONLINE.COM - Kecintaannya kepada instrumen gitar emang nggak bisa diganggu lagi, dengan sayatan gitar Payyang nggakcuma bisa disimak dalam album Slank, tapi juga lewat album banyak penyanyi top.

Sebut saja kayak Nike Ardilla, Anggun C Sasmi, ataupun Connie Dio.

Dan sayatan gitar Pay alias Parlin Burman, cowok kelahiran 2 Mei 1970 ini memang ciamik.

Maklum sejak kelas 4 SD penggemar David Coverdale dan Steve Vai ini udah mengenal panggung musik. Meski kala itu usianya masih relatif muda, toh pesona sayatan gitarnya udah mengundang tawaran seorang produser untuk membuat album solo gitar.

Baca Juga: Sebelum Jadi Band Indie, Pendapatan Slank Cuma Rp 50 Ribu Setiap Show

Kalau lagi main sendiri, Pay mampu empat jam terus menerus bermain dengan instrumen kesayangannya itu. Dan gara-gara gitar juga dia tinggalkan bangku sekolah.

Namun menurutnya, hal itu bukanlah menjadi tanda bahwa Pay nggak begitu peduli dengan pendidikan sekolah.

"Sebetulnya bukan karena nggak peduli, tetapi lebih karena kondisi dan panggilan jiwa," tukasnya dikutip dari arsip HAI 17/XVI/1992.

Pay melanjutkan ceritanya, "Sewaktu bam pindah ke Jakarta, atas dorongan semangat anggota Slank saya coba ikut belajar malam hah di SLTA. Tetapi hanya bertahan dua minggu. Kondisinya nggak membantu semangat belajar."

Maklum, waktu itu teman sekelasnya Pay kebanyakan orang tua-tua, sementara usia doi baru 18 tahun.

"Siapa yang betah? Lagi pula saya lebih dulu jatuh cinta sama musik," imbuhnya.

Selain itu, Pay juga mengakui bahwa dirinya udah main musik sejak masih ingusan.

Sejak berusia sembilan tahun, doi udah ikut manggung bersama grup bernama Cobra, yang manggung dari satu perkebunan ke perkebunan lain di kota Medan.

Baca Juga: Nggak Nuntut Kejelasan Pas Dipecat Slank, Bongky Akui Pasrah Kala Itu

Lagu yang dimainkan macam-macam. Mulai dari lagu daerah, dangdut, sampai rock.

"Bayarannya pun masih sekadarnya. Bayangin berikut sound system, Cobra hanya dibayar 100 ribu perak. Walaupun begitu saya merasa senang betul," tutupnya.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya