Seribu Pelajar Diberangkatkan ke Jerman Demi Pulang Bawa Cuan dan Ijazah

Jumat, 24 Februari 2023 | 10:00
HEY!

Persiapan berangkat ke Jerman di Habibie Education Youth!

HAI-Online.com- Tahukah kamu orang-orang Jerman jarang melahirkan anak muda karena itu angka kelahiran mereka sangat sedikit dan oleh karenanya, mereka juga kini kekurangan jumlah pekerja.

Sementara Indonesia punya banyak anak muda dan sebagiannya masih sulit mendapat pekerjaan dan mengakses pendidikan tinggi.

Nah, melihat situasi tersebut,Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bakal memberangkatkan para mahasiswa dan lulusan SMK untuk belajar dan bekerja di Jerman.

Baca Juga: Mau Jadi Kaya?Jangan Jadi Karyawan! Ini 5 Tips Bisnis yang Cuan!

Yap, ibarat kata berangkat ke Jerman, pulangnya bawa ijazah dan cuan.

“Jerman itu sama dengan Jepang, angka kelahiran sedikit. Sementara industrinya lebih banyak dibanding tenaga kerja. Nah, disana nanti mereka (seribu pelajar) akan bisa belajar di universitas yang ditunjuk Kadin Jerman dan bekerja. Tiga hari bekerja, dua hari belajar,” jelasAdik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim, Kamis (23/2/2023).

Bukan tanpa seban Kadin melakukan upaya tersebut, selaindalam rangka terus berupaya membukakan jaringan bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Timur, negara Jerman juga dipilih karena pemerintahannya memiliki program yang sejalan dengan yang dibutuhkan Indonesia.

Program yang maksud adalah Jerman ttidak hanya berfokus pada penyerapan tenaga kerja dan kesiapan SDM dalam industri, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM lewat pemberian beasiswa untuk menempuh pendidikan S1 hingga S2.

Pihak Kadin Jatim mengatakan,jika selama ini ada jatah untuk memberangkatkan pelajar Indonesia ke Jerman melalui Habibie Education Youth mencapai 2.000 pesert, maka Kadin Jatim menargetkan akan bisa secara rutin memberangkatkan sekitar 500-1.000 pelajar.

Baca Juga: Bank Indonesia 2023 Buka Beasiswa S1, D3 dan SMK Vokasi, Kejar!

“Peluang ini harus diambil agar SDM kita akan semakin berdaya saing. Terlebih disana mereka juga bisa bekerja. Sehingga saat pulang nanti, mereka tidak hanya membawa uang tetapi juga bisa membawa ijazah kelulusan dari Universitas Jerman," katanya lagi.

"Kami akan dorong terus karena jumlah lapangan pekerjaan di Jatim tidak sebanding dengan lulusan dalam setiap tahunnya,” tambah Adik.

Sementara itu,Nana Saragih Founder Habibie Education Youth (HEY) mengatakan, untuk tempat tinggal dan pekerjaan pelajar yang dikirim ke Jerman, biasanya pihaknya yang akan mempersiapkan semua kebutuhan awal.

“Yang harus dipersiapkan hanya harus belajar bahasa Jerman selama 6 bulan di Kadin Institute untuk menyelesaikan 36 bab materi dalam bahasa Jerman hingga mereka miliki sertifikat keahlian bahasa Jerman, Goethe,” beber Nana.

Persyaratan untuk pergi ke Jerman nanti tidak akan sama dengan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

“Kalau TKI tidak perlu sertifikasi, tetapi kalau ingin kuliah maka pasti dibutuhkan. Misalnya, jika mau kuliah ke Amerika ya harus punya Toefl. Maka jika mau belajar ke Jerman, ya harus punya Goethe,” katanya lagi.

Untuk biaya persiapan seperti ujian Goethe, visa, pencarian tempat tinggal, kampus, penerjemah, dan sekolah kepribadian ditanggung sendiri, dengan perkiraan Rp35 juta.

“Itu sudah termasuk semuanya. Tetapi yang perlu diketahui adalah ketika mereka sudah sampai di sana, seluruh biaya gratis, mulai dari biaya hidup hingga belajar. Bahkan mereka mendapatkan upah,” katanya.

Baca Juga: Pusat Pasar Kerja Hadirkan Lowongan yang Bervariasi Lewat Karirhub

Untuk diketahui, program ini telah mulai dirintis sejak tahun 2017, sebelum Covid-19. Setiap tahunnya, HEY telah berhasil memberangkatkan sekitar 817 pelajar dari total kuota 2.000 per tahun.

Akan etapi pada tahun 2021 hanya mampu memberangkatkan 496 pelajar. Untuk itu, ia kali ini menggandeng Kadin Jatim lewat yayasan Kadin Institute-nya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya