HAI-ONLINE.COM – Dalam beberapa tahun terakhir khususnya sejak 2020 lalu, lo ngerasa nggak sih kalau rekaman vinyl kembali populer di industri musik?
Ciao Amore mencatat bahwa meski seharusnya sudah punah, namun penjualan vinyl kini terus meningkat selama 13 tahun terakhir.
Nggak lagi dikaitkan sama seseorang yang paruh baya, kini piringan hitam banyak dikonsumsi oleh Milenial serta Gen Z. Banyak kaum muda yang saat ini jadi tombak kelahiran kembali atas media vinyl secara modern.
Bahkan akhir-akhir ini, toko kaset terlihat bermunculan di mana-mana, dan banyak artis terkenal mulai merilis karya mereka dalam bentuk vinyl.
Secara singkat, vinyl sebenarnya adalah sebuah bentuk catatan rekaman yang di-pressed ke dalam sebuah piringan.
Dipatenkan oleh Léon Scott pada 1857, vinyl telah eksis selama lebih dari seratus tahun dan menjadi pemutar musik populer pada tahun 1950-an, hingga kemudian pada 1970-an vinyl menjadi format standar untuk rekaman musik.
Meski kehadirannya sempat tergantikan oleh format digital, kini rekaman vinyl mengalami kebangkitan popularitas karena suaranya yang dirasa lebih hangat, ditambah nuansa nostalgia yang mereka berikan.
Tapi, apa sih yang bikin orang-orang seneng sama vinyl dan bikin mereka populer lagi?
Tentunya, ada beberapa alasan kuat yang bikin alat pemutar tradisonal ini jadi booming lagi. Mengadaptasi dari artikel Ciao Amore, inilah 4 alasan yang bikin vinyl kembali laris di pasaran!
Vinyl jadi sebuah media fisik untuk mendengarkan musik
Meskipun saat ini kita punya persediaan musik yang hampir nggak ada habisnya melalui streaming digital, vinyl tetap menjadi media fisik buat menikmati musik.
Lebih jelasnya, vinyl dianggap sebagai sesuatu nyata yang bisa dipegang dan dimiliki.
Hal ini bersebrangan sama sifat streaming yang sementara dan nggak bisa dimiliki meskipun kita membelinya.
Bagi banyak orang, memiliki sesuatu yang nyata dan berinteraksi dengannya bisa memberikan pengalaman musik yang mendalam.
Vinyl dianggap arsip produk fisik yang bisa ditampilkan, dihadiahkan, dibagikan, diperdagangkan, dan tentunya diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Cara Pembuatan Piringan Hitam aka Vinyl Records, Khusus Buat Lo yang Kepo!
Vinyl menawarkan pengalaman pribadi
Layanan streaming bisa menawarkan apa pun yang lo inginkan dan kapan pun lo menginginkannya.
Tapi di samping itu, banyak yang merasa bahwa mereka nggak bisa bersaing dengan tawaran dari rekaman pengalaman musik otentik.
Di zaman ini, kebanyakan orang menghabiskan berjam-jam waktunya cuma buat sosial media dan alat elektronik mereka setiap hari.
Bagi banyak orang, membeli rekaman dan mendengarkannya dari awal hingga akhir adalah pengalaman yang lebih dalam dan lebih pribadi daripada beralih dari artis ke artis, dari lagu ke lagu, layaknya di Spotify.
Dalam beberapa hal, mendengarkan album adalah sebuah perjalanan, dan mengalaminya seperti yang diinginkan artis dapat membuat kita merasa lebih terhubung dengan musik dan artis.
Baca Juga: NggakLolos SNBP 2023, Siapin Daftar UTBK SNBT, Catat Jadwalnya!
Bagi sebagian orang, ketidaksempurnaan vinyl menghidupkan musik dengan cara yang berbeda
Banyak penggemar musik merasa bahwa tawaran vinyl pada suara analog nyatanya lebih unggul daripada audio digital modern, terutama terkait dengan format terkompresi yang digunakan oleh platform streaming.
Ada kepercayaan umum bahwa audio analog jadul punya suara yang lebih hangat dan lebih lengkap daripada musik digital.
Bagi sebagian orang, ketidaksempurnaan yang sering dimiliki oleh piringan hitam tradisional bisa menghidupkan musik dengan cara yang berbeda.
Hal itu bikin musik tampak lebih pribadi dan nyata daripada jangkauan luas trek mulus dan sempurna yang tersedia dengan satu sentuhan tombol.
Bagi banyak orang, file digital tampak nggak punya jiwa, kalau dibandingkan sama piringan hitam.
Baca Juga: Paramore Rilis Klip Terbaru yang Menampilkan Alam Bawah Sadar Williams
Vinyl punya aspek ritualistik
Bagi para pecinta vinyl, beberapa step semacam memasang rekaman, mengeluarkan rekaman dari sampul dengan hati-hati, meletakkannya di pemutar rekaman, dan dengan lembut menjatuhkan jarum pada alur yang tepat, jadi cara yang berbeda buat menikmati musik.
Saat lo mendengarkan vinyl, lo nggak bisa mengetuk tombol dan menjalani hari lo layaknya layanan streaming yang menyediakan musik selama berjam-jam.
Lo harus tetap dekat dengan pemutar rekaman buat sesekali menggerakkan jarum dan membalik rekaman.
Dengan piringan hitam, bukan cuma kebisingan, musik menjadi aktivitas yang lo ikuti.
Dalam masyarakat modern kita yang sibuk dan sibuk, bisa jadi banyak dari kita yang membutuhkan sebuah elemen memperlambat, contohnya seperti menikmati rekaman.