HAI-ONLINE.COM – Pada 1992 silam, awal keributan di dalam Slank yang melibatkan nama Pay Burman terjadi.
Pay dikatakan mengkhianati Slank lantaran dirinya terlibat dalam rekaman kelompok Rocky.
Dikutip dari arsip HAI 21/XVI/1992, Bimbim mengatakan bahwa di dalam album itu Pay nggak sekadar terlibat di belakang layar doang, melainkan turut tampil dalam video klip sang penyanyi, hingga tampil di cover album.
“Itu sudah mengkhianati Slank,” kata Bimbim.
Baca Juga: Kaka Sebut Lagu ‘Ku Tak Bisa’ Slank Nggak Butuh Suara Penyanyi Kontes
Hingga Boedi Soesatio selaku produser pun mengutarakan kecewanya atas apa yang dilakukan oleh sang gitaris tersebut.
“Saya kecewa sekali. Nggak menyangka kalo Pay berlaku sejauh itu,” tukasnya.
Namun dibalik pengutaraan amarah dan kekecewaan di lingkaran Slank itu, Pay sendiri ngerasa bahwa apa yang ia lakukan itu sama sekali nggak salah.
Bahkan, ia mengaku kaget bahwa keterlibatannya dalam rekaman Rocky bersama Deddy Dores itu jadi bikin ribut.
“Sikap anak-anak Slank biasa aja. Latihan juga berjalan sebagaimana jadwal,” ujar Pay.
Ketika ditanya tentang banyak keterlibatannya dengan musisi lain, Pay pun langsung ngejawab, “Kan saya pernah bilang kepada HAI, kalo saya sedang dituntut memenuhi berbagai kebutuhan.”
Baca Juga: Alasan Slank Puluhan Tahun Jadi Band Indie Ternyata Karena Iwan Fals
“Dan kalo saya mencarinya di luar Slank, apa salahnya? Lagian pemasukan dari Slank sendiri nggak terlalu besar,” tegasnya kemudian.
Terkait keluarnya Pay dari Slank, mungkin kala itu bisa dikesampingkan sejenak.
Karena bagi Pay, “Demi Slank, saya bersedia minta maaf. Karena ketika Slank berdiri kita semua sudah sepakat. Jika satu keluar, maka semua bubar. Jadi nggak mungkin bagi sata meninggalkan Slank,” paparnya.
Tapi apa boleh buat, nyatanya pun Pay kemudian “dipecat” melalui surat yang ia terima, bertandatangan Bimbim di dalamnya.