Peringatan Hari AIDS se-Dunia, Kematian Tragis Freddy Mercury Dibahas Karena Nggak Ada Obat HIV

Kamis, 01 Desember 2022 | 14:25

Peringatan Hari AIDS se-Dunia, Kematian Tragis Freddy Mercury Karena Nggak Ada Obat HIV

HAI-Online.com- Sebelum meninggal dunia, vokalis grup Band Queen, Freddy Mercury pernah membuat salah satu lagu fenomenal "Let Me Live".

Lagu tersebut merupakan sebuah refleksi Freddy yang berisi keinginannya untuk kembali hidup sejak awal untuk mengubah semuanya, namun sayang semua itu sudah terlambat karena ia meninggal pada 24 November 1991 di usia 45 tahun karena HIV yang tak ada obatnya waktu itu.

Awalnya, Freddy Mercury disebut mengidap pneumonia bronkialm, yang dipicu oleh AIDS.

Pelantun lagu "Bohemian Rhapsody" ini, pernah lama merahasiakan penyakitnya tersebut.

Baca Juga: Memperingati Hari AIDS Sedunia, Dengerin Nih 5 Lagu Tentang AIDS!

Namun lewat sahabat dekatnya sekaligus gitaris Queen, Brian May, mengungkap pada 2017 lalu bahwa Freddie Mercury menderita konsekuensi kesehatan yang parah karena virus tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan mediaTheSundayTimes, May berkata, "Masalah sebenarnya adalah kakinya, dan tragisnya hanya tersisa sedikit. Suatu kali, dia menunjukkannya kepada kita saat makan malam. Dan dia bilang, 'Oh Brian, maafin gue bikin lo kesal karena menunjukkan ini ke kalian'.

"Dan gue jawab, 'Gue nggak kesal, Freddie, kecuali untuk menyadari bahwa lo harus menahan semua rasa sakit yang mengerikan ini'."

Di tengah kesehatan yang terus memburuk, sang vokalis sebenarnya berusaha untuk bangkit.

Pria bernama Freddie Bulzara, yang lahir di Zanzibar, Afrika ini, pernah didatangi kawan-kawan dekatnya untuk membicarakan soal kary-karya Freddy.

Freddy kemudian memotong obrolan band, "Hei, lo semua boleh melakukan apa saja dengan foto ge, musik karya gue, silakan kalian bikin remix, memroduksi kembali, apa pun itu lakuin saja," katanya kepada Jim, sahabat yang datang kepadanya 10 hari jelang kematian.

Saat itulah, sejumlah teman dekatnya sudah tahu bahwa hari-harinya untuk menjalani kehidupan di dunia tinggal sesaat lagi.

Nah, pada peringatan hari AIDS sedunia, dokter ahli kasus HIV di Indonesia sempat membahas kematian tragis sang musisi yang disesalkan oleh tidak hanya bagi dunia musik tapi juga medis.

Yap,Prof dr Zubairi Djoerban, dokter yang pertama kali menemukan kasus AIDS di Indonesia pada 1992, sempat membahas hal inipada 2019 silam.

Freddy Mercury terkena HIV, bagian paling parah di kakinya

Dia sempat bilang, jika saja Freddy Mercury bisabertahansetahun lagi, mungkin bisa saja dia terselamatkan dan masih panjang umur.

Baca Juga: Terjangkit HIV Sewaktu Muda, Ini 7 Fakta Ngobrol Bareng ODHA Indonesia!

"Kalo saja dia (Freddie Mercury) bisa bertahan satu tahun lagi, mungkin ia masih hidup sampai sekarang. Tahun 1992, obat kombinasi (antiretroviral) baru ditemukan. Banyak pasien yang tertolong,” tutur dokter spesialis penyakit dalam ini seperti dikutip HAI dari obrolan Kompas.com bersama dr. Zubairi pada 2019 silam.

Soal obat HIV,Profesor Zubairi menyebutkan, di Indonesia, ARV baru mulai digunakan pada dua tahun setelahnya yakni masuk di tahun 1994.

Namun baru sejak 1996, ada tiga obat HIV alias ARV resmi yang telah menjadi standar Indonesia dan dunia. Walau saat itu masih mahal harganya, beberapa tahun kemudian obat ini sudah digratiskan pemerintah.

"Mulai 2004, semua obat ini disediakan gratis oleh pemerintah. ARV yang sekarang menurunkan angka kematian secara drastis. Tidak lagi bikin meninggal, sakit, tidak juga menular,” tuturnya lagi.

Namun bagaimana pun, kematian Freddy Mercury kala itu, menjadi penanda dan punya hikmah soal kesadaran masyarakat tentang datangnya sebuah wabah yang harus diwaspadai banyak kalangan, anak-anak, remaja dan orang dewasa juga lanjut usia.

Sekarang kita jadi mengenal istilah, jauhi penyakitnya bukan orangnya (Orang Dengan HIV/AIDS.red.). (*)

Tag

Editor : Al Sobry