Viral! 2 Bangunan Sekolah di Cianjur Tetap Kokoh Meski Kena Gempa, Apa Rahasianya?

Rabu, 30 November 2022 | 08:29

Bangunan Sekolah di Cianjur Tetap Kokoh Meski Kena Gempa, RISHA tech jadi rahasianya.

HAI-Online.com- SD Kidang Kencana dan SD Cibantala 1 di Cianjur, Jawa Barat menjadi contoh baik dalam membuat bangunan sekolah yang tidak rentan pada guncangan gempa besar.

Tak ayal nama dua sekolah ini pun jadi perbincangan sehingga foto kokohnya bangunan tersebut juga ikut menjadi viral. Dua bangunan SD itu terbukti kuat bahkan setelah diguncang gempa 5,6 magnitude.
Menyoal ini,Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S Atmawidjaja mengungkap rahasia bagaimana sekolah tersebut sanggup menahan guncangan alam.
Baca Juga: Ajak Mahasiswa Melawan Kerusakan Alam, Wisudawan Prasmul Tanam 1.404 Bibit Mangrove
Menurut Endra, SD Kidanv Kencana dan SD Cibantala 1 telah dibangun menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instant Sederhana Sehat Tahan Gempa) sehingg memang disiapkan untuk tidak membuat gedung goyah meski sudah diguncang gempa.
Endra juga menjelaskan, posisi bangunan sekolah tersebut berada di Kec. Cilaku sebelah Kec. Cigunang yang menjadi episentrum gempa di Cianjur. Untungnya dua sekolah SD yang diperbincangkan adalah yang dibangun dengan menggunakan teknologi RISHA tadi.
Teknologi ini menganutkonsep membagi-bagi sistem bangunan menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.

Bangunan sekolah dasar berteknologi RISHA

Desain bangunan atau rumah dengan sistem modular ini akan dapat diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan.
"Kami punya pengalaman membangun sekolah dengan teknologi RISHA yang kondisinya tetap aman pasca gempa 21 November 2022 dengan skala 5.6 M di Kab Cianjur," kata Endra pada Sabtu (26/11/2022) pekan lalu.
Baca Juga: Pelajar Cianjur Trauma Melihat Bangunan Sekolah Mereka Hancur Akibat Gempa
Menurutnya, kondisi bangunan sekolah tersebut saat ini masih berdiri kokoh di saat sekolah lain terdampak cukup parah untuk pembangunan yang tidak menggunakan teknologi RISHA.
"Kondisi struktur dan keseluruhan bangunan aman dari kerusakan pasca gempa. Sekolah lain yang dibangun secara konvensional terindikasi retak cukup parah," lanjut Endra.
Ia juga menjelaskan, sekolah tersebut dibangun relatif masih baru yakni pada tahun 2020 dengan menggunakan teknologi tahan gempa, karena mempertimbangkan lokasi yang berada pada zona gempa moderate ke atas.
"Beberapa sekolah di Banten, Sulteng, Sulbar, Nias, dan NTB yang rentan bencana juga sudah menerapkan teknologi RISHA," pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry