HAI-ONLINE.COM - Red Hot Chili Peppers (RHCP) memang belum pernah konser di Indonesia, tapi band ini pernah beberapa kali bersinggungan dengan negara kita.
Belakangan ini terungkap di lagu berjudul "La La La La La La La La" yang diambil dari album terbaru "Return Of The Dream Canteen", Indonesia disebut.
"Indonesia that's my groove / It doesn't matter where we move / I lost you at the Vegas Louvre / But we don't need no rings to prove," begitulah lirik di track 14 album tersebut.
Lagu "La La La La La La La La" kurang lebih bercerita tentang seseorang yang ingin menghabiskan hidupnya dengan orang spesial.
Nggak masalah tinggal di mana pun, asal berdua pasti indah.
Baca Juga: Red Hot Chili Peppers Rilis Album Baru 'Return of the Dream Canteen', Album Kedua di Tahun 2022!
Album Return of the Dream Canteen dirilis pada Jumat, 14 Oktober 2022 lalu.
Karya ini merupakan album ke-13 sekaligus yang kedua di tahun 2022 setelah sebelumnya merilis album Unlimited Lovedi bulan April.
Ekspedisi Henk Schiffmacher dan Anthony Kiedis di Kalimantan (Borneo)
Tato itu dengan mudah dapat dilihat pada lengan kanan Kiedis ketika sedang bernyanyi di atas panggung.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kiedis pada salah satu wawancaranya di tahun 1996.
Dalam video tersebut Kiedis menerangkan apa saja tato yang telah dimilikinya, salah satunya tato yang melingkar di lengan kanannya.
“(Menunjuk ke lengan kanan) Ini berasal dari pulau Borneo [Kalimantan],” ucap lelaki berambut cokelat itu.
Baca Juga: Sukses dengan Album 'Unlimited Love', Red Hot Chili Peppers Bagikan Lagu Baru!
Di video tersebut Kiedis nggak bilang secara spesifik apakah tato motif Borneo itu adalah motif Dayak seperti yang dimiliki oleh suku Dayak atau bukan.
Terlepas dari hal itu, dapat dipastikan vokalis dari band Red Hot Chili Peppersini memang pernah datang ke Indonesia, tepatnya pulau Kalimantan.
Ini nih bukti kalau Kiedis pernah menyusuri salah satu sungai yang yang ada di pulau Kalimantan itu.
Di foto ini nunjukin kalau Kiedis sudah lebih dulu punya tato motif Borneo di lengannya. Bisa jadi kedatangan Kiedis ke Kalimantan itu sebagai bentuk rasa ingin tahunya mengenal lebih dalam tentang motif tersebut.
Foto ini diunggah oleh Henk Schiffmacher, sahabat Kiedis yang berprofesi sebagai artist tato.
Baca Juga: Think Before You Get Ink: Kisah Para Pelajar Indonesia yang Bertato
Mereka berdua inilah yang pernah melakukan ekspedisi ke Kalimantan untuk bertemu dengan suku pedalaman dan belajar tato tradisional.
Perjalanan mereka akhirnya dituliskan menjadi sebuah buku berjudul ‘De grote Borneo-expeditie’ (Ekspedisi Besar Borneo) yang diterbitkan pada tahun 1996.
Kira-kira siapa lagi ya musisi dunia yang pernah datang ke pedalaman Indonesia? (*)
(Arlingga Hari Nugroho)