Bukan Singapura atau Maldives, tapi Sealand Jadi Negara Terkecil di Dunia, Luas Kerajaannya Mirip Kilang Minyak

Minggu, 16 Oktober 2022 | 10:06

Bukan Singapura atau Maladewa, tapi Sealand Jadi Negara Terkecil di Dunia, Luas Kerajaannya Mirip Kilang Minyak

HAI-Online.com-Pernah nggak kamu ngebayangin hidup dalam suatu negara yang bentuknya kotak persegi sehingga seluruh batas tepian daratannya bisa terlihat jelas dengan mata telanjang?

Nggak ada pohon tinggi seperti di Maladewq atau gedung pencakar langit seperti Singapura. Meski dua negara tadi jadinyang terkecil secara luas geografinya, namunnegara yang digambarkan di awal paragraf itu nyata adanya.
Yap, kalo sajadiakui kedaulatannya, negara Sealand yang cuma punya luas daratan 4000 meter persegi ini jadi negara terkecil di dunia lho. Faktanya, negara ini berdiri bukan di berupa pulau alami, namun penampakkannya mirip sebuah kilang minyak yang berdiri di lepas pantai. Dilansir dari akun Twitter@SealandGov, negara ini ternyata memiliki luas 100 km persegi, dengan luas daratan hanya sekitar 4000 meter persegi dan sisanya adalah lautan.

Baca Juga: Tentang Dirimu Jadi Rekomendasi Lagu Jamrud yang Cocok Didengerin Pelajar dan Ortu

Untuk ituSealand, menjadi negara terkecil di duniayang tidak diakui secara internasional dan terletak 10 kilometer dari pantai Inggris.

Seperti namanya, Sealand berbentuk anjungan yang dikelilingi laut di semua sisinya.

Sealand juga menjadi satu-satunya negara yang tidak memiliki kasus Covid-19 sama sekali, hingga saat ini.

Negara ini mulanya adalah salah satu benteng laut yang dibangun oleh pemerintah Inggris untuk mempertahankan kekuasaannya dari Jerman selama Perang Dunia II.

Akan tetapi, beberapa benteng ini dibangun secara ilegal di perairan internasional.

Salah satu benteng ilegal ini yang terdiri dari konstruksi beton dan baja, adalah Fort Roughs Tower yang terletak sedikit di utara wilayah muara Sungai Thames, di pantai timur Inggris.

Berbeda dengan rencana awal untuk menempatkan menara di dalam wilayah kedaulatan Inggris, benteng ini justru terletak pada jarak sekitar 7 mil laut dari pantai.

Baca Juga: Kumandangkan Hak Asasi Manusia, Rekomendasi Lagu Metal Baru dari Gojira, 'Our Time is Now'
Ini lebih dari dua kali lipat jangkauan 3 mil perairan teritorial yang berlaku. Singkatnya, pulau ini terletak di perairan internasional Laut Utara.

Dari situ pada awal 60-an, seorang mayor tentara Inggris bernama Roy Bates mendirikan sebuah stasiun radio, terletak di lepas pantai di bekas benteng angkatan laut yang ditinggalkan bernama "Knock John".

Teori di balik stasiun ini adalah upaya untuk melewati pembatasan penyiaran yang kejam pada waktu itu, yang hanya mengizinkan siaran resmi oleh BBC.

Stasiun Roy, "Radio Essex", dikenal oleh media sebagai stasiun radio "Bajak Laut" dan sangat dicintai oleh publik Inggris, karena mereka menyediakan segala sesuatu yang BBC tidak sediakan pada saat itu, seperti musik pop dan pembawa acara yang lucu.

Pada tahun-tahun berikutnya, Roy gagal melawan tuntutan hukum pemerintah Inggris yang mempertanyakan legalitas pendudukannya atas benteng tersebut. Diputuskan bahwa "Knock John" berada di bawah yurisdiksi Inggris.

Roy kembali melanjutkan untuk menduduki Roughs Tower pada malam Natal 1966, dengan tujuan untuk menghidupkan kembali stasiun radionya yang tidak aktif.

Setelah berkonsultasi dengan pengacaranya, Roy memutuskan untuk mendeklarasikan pulau benteng ini sebagai negara merdeka bernama "Sealand".

Pada tanggal 2 September 1967, ditemani oleh istrinya Joan, dua anak, dan beberapa temannya, Roy mendeklarasikan Kerajaan Sealand.

Berdirinya negara ini ditandai dengan pengibaran bendera yang baru dirancang. Roy juga memberi gelar baru untuk istri tercintanya dengan sebutan "Putri Joan".

Baca Juga: Nintendo Rilis Trailer Pertama Film The Super Mario Bros dengan Visual Menakjubkan!

Ketika mengembangkan reputasi Sealand, mereka mulai mengeluarkan mata uang, perangko, dan bahkan paspor mereka sendiri.

Dikutip dari Kompas.comcuma ada300 paspor yang telah dikeluarkan sejauh ini selama bertahun-tahun dan hanya untuk orang-orang yang dapat dipercaya keluar masuk oleh Kerajaan Sealand.

Negara baru ini pun menarik perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka ingin mengklaim dan akhirnya memulai perang kecil.

Pada 1978, platform angkatan laut Sealand dibakar dan keluarga itu disandera oleh seorang pengacara Jerman bernama Achenbach yang berpura-pura menjadi Perdana Menteri Sealand.

Dia menyewa beberapa tentara bayaran dan mengambil alih Sealand.

Peristiwa itu cukup penting sehingga pemerintah Inggris dan Jerman terlibat untuk meredakan seluruh situasi.

Pada titik tertentu, Roy Bates bisa mengambil alih platform angkatan laut, serta menyandera Achenbach dan anak buahnya.

Hal ini membuat pemerintah Jerman mengirim seorang diplomat untuk berunding dengan Roy dan membebaskan Achenbach.

Namun, Roy Bates menganggap bahwa mengirim diplomat ke Sealand berarti Jerman mengakui Sealand sebagai negara yang sebenarnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya