HAI-Online.com- Ramai-ramai soal somasi dan produk minuman yang terlalu manis, membuatKetua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Usman Sumantri mengomentari fakta konsumis gula yang tinggi di masyarakat Indonesia.
Dari situ, dia mengingatkan untuk kita rajin berkumur bergegas usai mengonsumsi makanan atau minuman berpemanis seperti gula.
"Makan atau minum yang manis dari gula, kalo menempel lebih dari 8 jam di gigi, maka terjadi fermentasi asam, nah itu dia merusak email gigi," katanya di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Meski yang sering terselip atau nyangkut di sela gigi adalah makanan manis, namun dr Usman tidak menyangkal jikaminuman manis juga tetap dapat menempel di sekitar gigi dan mulut. "Walaupun minuman, gula tetap bisa masuk dan tetap ada yang
nyangkutjuga," katanya lagi.
Untuk itu, ia menyarankan segera setelah mengonsumsi yang manis berkumurlah dengan bahan pelarut alami, air dan obat kumur jika perlu.
"Bukan berarti orang tidak boleh minum teh manis, tapi minum minuman teh manis yang wajar," tambahnya lagi.
Disebutkan dr Usman juga,indra pengecap manusia itu rupanya sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan. Paparan rasa yang cenderung terus-menerus dan meningkat, membuat indra pengecap menjadi lebih kebal. Makanya, saran berkumur dilakukan untuk menetralisir lidah dari makanan sebelumnya dan menjaga kebersihan mulut juga.
"Kekebalan orang terhadap manis, kalau dia minum manis, terus tambah manis. Tapi kalo dia (membiasakan minum manis) sedikit saja, orang akan merasakan rasa manis itu ambangnya lebih tinggi," katanya lagi.
Usman mengingatkan,gula tak hanya menjadi penyebab rusak gigi dan kebal rasa manis, tapi gula juga menjadi pemicu penyakit diabetes yang jumlah kasusnya cenderung tinggi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan, kata dia, melaporkan 13 persen penduduk Indonesia terdiagnosa diabetes.
"Orang Indonesia diabetesnya tinggi. Bukan keturunan, tapi karena minuman dan makanannya," katanya.
Untuk itu, Usman juga mengingatkan terus batas kadar konsumsi gula yang harus ditelan kita adalah 50 gram perhari. Karena itu juga diperhatikan lagi, kandungan pada satu produk makanan atau minuman kemasan biasanya berkisar 20 hingga 30 gram sehari.
Baca Juga: Jarang Diketahui, 3 Manfaat Mengunyah Permen Karet Buat Kesehatan!
"Jadi kalau mau minum Teh Kotak misalnya, sekali minum sudah berapa glukosanya, sampai 18 gram, padahal kita (dari produk kemasan) bolehnya 20 hingga 30 gram sehari, satu jenis saja sudah hampir 20 gram, itu yang menyebabkan orang Indonesia banyak kena diabetes," katanya.
(*)