HAI-Online.com– Belum banyak titik pengelolaan sampah daur ulang yang sanggup mengubah plastik (low value) menjadi bahan bakar minyak yang dapat dimanfaatkan ulang oleh masyarakat.
Yap, kamu tidak salah baca, plastik bekas yang tadinya tak berguna rupanya dapat diolah menjadi tiga jenis BBM yang nantinya jadi bermanfaat untuk menyalakan mesin kendaraan motor, memasak (kompor minyak) atau juga menjadi bensin bagi mesin perahu nelayan.
Nah, lewat program Sagara dan IPST (Industri Pengelolaan Sampah Terpadu) Asari Cilegon, perusahaanChandra Asri membantu wujudkan pengelolaan sampah plastik dari laut dan juga masyarakat pesisir.
Sambil terus menyerukan pentingnya memilah dan mengelola sampah plastik untuk mengurangi timbunan sampah di TPA serta mencegah sampah plastik bocor ke lautan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) membuatkan IPST tersebut sebagai satu titik fasilitas dari program ekonomi sirkular di bawah CSR perusahaan bernama SAGARA.
Betul, Sagara bukanlah sebuah nama bayi atau wahana hiburan, namun program pesisir inisiatif dari Chandra Asri ini jadi yang yang pertama dalam membantu masyarakat mengelola sampah mereka.
"Saat ini program Sagara yang juga artinya air atau laut dalam bahasa sanskerta itu baru ada di Desa Pangaradan, Anyer. Program ini dimulai September tahun lalu, dan menjadi pioner dengan harapan setelah terwujud programnya di satu desa pesisir, akan ada lagi program serupa," terang Wawan Mulyana, selaku Community Relations Manager PT.CAP saat ditemui di lokasi pada Kamis (30/6/2022).
Diterangkannya, program Sagara yang kini dijalankan adalah mengedukasi dan mendorong kebiasaan masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya, baik dari rumah tangga atau juga sampah yang dibawa laut ke mulut pantai.
Chandra Asri melibatkan masyarakat serta nelayan di sekitar pantai Anyer untuk memilah sampah rumah tangga dan juga mengangkut sampah plastik yang mereka temukan saat melaut.
Sampah yang terkumpul dikonversikan menjadi tabungan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari melalui kerjasama Chandra Asri dengan Bank Sampah Digital, sebuah Social Enterprise Pengelola Sampah Kering.
"Kita berikan bantuan perahu motor untuk mengangkut sampah di pesisir yang kalo musim angin darat, itu laut ngebawa banyak sampah yang sebetulnya datangnya bukan dari warga sini tapi dari Jakarta dan Lampung," katanya lagi.
Nah, yang cukup menarik, perahu pengakut sampah itu berbahan fiber (polymer campuran) dan mesinnya itu dinyalakan menggunakan bahan bakar recycle (BBM plas).
"Target kami program ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah tapi ada value juga ke masyarakat. Karena itu program ini bekerjasama juga dengan bank sampah digital yang bisa nantinya bisa jadi tabungan merek setiap kali setor sampah," terang Wawan lagi.
Dari sampah yang terkumpul oleh bank sampah tadi, setelah dipisahkan sampah plastik lainnya yang tergolong low-value dikirim ke IPST (Industri Pengolahan Sampah Terpadu) ASARI di Cilegon untuk kemudian dipilah kembali sesuai jenisnya. Sampah tadi dicacah dan diolah dengan mesin pirolisis menjadi bahan bakar jenis Bensin Plas (setara premium), Minyak Tanah Plas dan Solar Plas.
"BBM plas yang diolah itu hasil dari polarisasi senyawa plastik. Nah hasilnya itu diputar lagi misalnya bensin plas atau diesel untuk menjalankan motor pengangkut sampah dari warga ke IPST, sedangkan solanya untuk kapal pembersih sampah di laut dan minyak tanah untuk memasak warga. Nah, inilah yang dinamakan circular economy, jadi terus berputar manfaatnya," terang Wawan lagi.
Baca Juga: Cewek Ngamuk ke Petugas di Pos Penyekatan Anyer, Ogah Putar Balik Demi Melayat Neneknya, Tapi Boong!
Lewat program ini sampah bernilai ekonomi rendah seperti sampah kantong kresek yang tidak diminati pengepul karena berat jenisnya yang ringan pun tetap dapat bermanfaat dan memberikan nilai tambah.
Dilaporkan Inge, salah satu tim pelaksana program Sagara dan IPST Asari, bahwa sejak awal program dilaksanakan yaitu September 2021 hingga saat ini (Juni 2022), program ini berhasil mengolah 10 ton sampah daur ulang di mana 3,7 ton di antaranya adalah sampah plastik yang dijadikan BBM plas.
"Dengan 222 kepal keluarga atau setara dengan 812 warga telah mendapat manfaat dari program ini," katanya di acara yang sama.
Baca Juga: Ramai Aplikasi MyPertamina untuk Beli BBM Bersubsidi, Mobil Mewah Dilarang Keras Membelinya
Berkolaborasi dengan kelompok masyarakat KSM Sehati Maju Bersama, Chandra Asri mengelola IPST ASARI yang mampu menampung hingga 8.000 kg sampah plastik perbulan dan mengolahnya dalam mesin pirolisis dengan kapasitas 100kg/batch.
Selain berasal dari program SAGARA, bahan baku sampah plastik yang dipasok ke IPST ASARI juga berasal dari sampah rumah tangga warga sekitar, sampah pesisir dan sampah perkantoran dari Site Office Chandra Asri.
Hingga Mei 2022, fasilitas IPST ASARI telah berhasil mengalihkan 12.816 kg sampah plastik dari TPA dan mengubahnya menjadi 4.936 liter BBM Plas melalui proses pirolisis.
Nggak hanya itu, adanya program ini juga membuka 10 lapangan kerja baru di bidang pengelolaan sampah serta sebanyak 2.898 orang telah menerima manfaat dari keberadaan fasilitas pengolahan sampah ini.
Bahkan lewat tabungan sampah juga, ada warga yang berharap dapat mengumpulkan dana umrah. Wah, semangat ya mengelola sampahnya. (*)