5 Fakta Kemenangan Kreator Film Indonesia Dalam Kompetisi 'World of Film' Asia Pasifik

Selasa, 05 April 2022 | 09:05
Sony

Sony Electronics Asia Pacific Umumkan Pemenang Kompetisi Pembuatan Film “World of Film” Tingkat Regional Asia Pasifik

HAI-ONLINE.com - Dalam upaya mendukung dunia perfilman dan mendorong filmmaker dari berbagai jenjang pendidikan, Sony Electronics Asia Pacific menggelar kompetisi pembuatan film dalam kampanye “World of Film” yang dapat diikuti oleh seluruh negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Setelah kompetisi ini berlangsung selama 5 bulan dari 2 Agustus 2021 lalu, Akhirnya dengan bangga Sony Electronics Asia Pacific mengumumkan pemenangnya pada Jumat (1/4/2022), yaitu Joni Astin Ariadi dari Indonesia untuk kategori umum dan Wong Yin Lam & Wong King Chau dari Hong Kong untuk kategori pelajar.

Koji Sekiguchi selaku President Director PT Sony Indonesia turut meramaikan acara dengan memberikan kata sambutan, “Sony berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk digital imaging terbaik agar dapat memenuhi kebutuhan dan menunjang kreativitas para konsumen dalam menghasilkan karya. Melalui acara ini, diharapkan filmmaker dapat menunjukkan bakat dan keahliannya menggunakan kamera Sony.”

Dalam memenangkan kompetisi ini, Joni Astin Ariadi sebagai sutradara membuat sebuah karya berjudul “Marry Me” yang tentunya memiliki cerita dan tantangan dibalik pembuatan karyanya itu.

Nah, HAI telah merangkum 5 fakta kemenangan kreator asal Indonesia tersebut. Yuk kita simak!

Baca Juga: Box Office: 'Morbius' Dorong Saham ke Posisi No. 1 dengan Raup $38 Juta Lebih

Wah! Ternyata selain menjadi pemenang tingkat regional Asia Pasifik, nyatanya karya “Marry Me” juga memenangkan dalam tingkat lokal (Indonesia) dalam kategori umum lho!

Melalui kemenangannya itu, Joni Astin mendapatkan hadiah utama berupa uang tunai sebesar USD 15K (Rp215 juta). Keren sekali bukan? Indonesia pasti bangga, hehehe.

Karya “Marry Me” ini bercerita tentang kisah cinta yang sangat kuat dengan perjalanan yang tidak mudah.

Seorang pria di dalam cerita tersebut harus berjuang untuk mendapatkan cinta sejatinya hingga rela melakukan apapun demi cinta tanpa memperdulikan dirinya sendiri.

Dikemas dengan sangat menarik, film ini membawa pesona dan humor pada kisah romansa klasik.

Berperan sebagai tokoh utama pria di film ini, Chris Marc Theo menceritakan bahwa ketika proses shooting berlangsung mereka hampir saja dibacok oleh penjual yang mereka temui.

“Selama pencarian wardrobe itu, kita mengunjungi pasar fashion dan melakukan penawaran dengan penjual di sana. Tapi kayaknya penjualnya lagi dalam keadaan mabuk. Nah, terus di situ dia tiba-tiba mengeluarkan pisau dan hampir saja ngebacok kita yang ada di situ karena salah paham. Tapi pada akhirnya sudah kita selesaikan dengan baik-baik dan akhirnya kita menang,” ungkap Chris Marc Theo, dalam acara Sony Electronics Asia Pacific, Jumat (1/4/2022).

Astaga, ternyata seram sekali ya?!

Dalam menghasilkan karya short film yang berdurasi kurang lebih 5 menit, ternyata mereka memiliki kendala karena hanya memiliki waktu shooting sebanyak 2 hari yang mengharuskan mereka sangat mempercepat proses shooting.

Selain itu, cuaca yang kurang mendukung menjadi penghambat proses shooting.

Chris Marc Theo yang menjadi perwakilan film “Marry Me” ini membeberkan bahwa rencana mereka ke depannya akan terus menghasilkan film dengan Joni Astin dan Chris pun akan pindah ke Jakarta sehingga proses pembuatan film akan semakin mudah.

Itu dia 5 fakta di balik kemenangan kreator asal Indonesia.

Akhirnya perjuangannya tidak sia-sia dengan menghasilkan penghargaan tingkat regional Asia Pasifik dan lokal (Indonesia). Semoga sukses terus untuk dunia perfilman Indonesia!

(Ariella Kinari)

Tag

Editor : Alvin Bahar