Tonton Penampilan Turnstile di Tiny Desk Concert Bareng Ratusan Boneka, Tenang Bukan Spirit Doll

Kamis, 06 Januari 2022 | 14:35
Instagram @bwene

Turnstile dengan ratusan boneka binatang berbulu pada penampilan mereka di NPR's Tiny Desk Concert

HAI-Online.com - Turnstile kembali menggebrak stigma hardcore yangtough, bengis, keras, dan serba hitam lewat penampilan anyar mereka di NPR Tiny Desk (Home) Concert bareng dengan ratusanstuffed animalsaliasboneka binatang berbulu.

Memainkan total set 7 lagu yang digelar hari Rabu (05/01), Turnstile dengan gagah berani mendekorasi panggung mereka dengan tampilan yang sangat nggak biasa untuk band hardcore konvensional.

Didekorasi oleh John Scharbach dan difilmkan oleh Sunny Singh, unit hardcore punk asal Baltimore ini memainkan lagu dari album terakhir mereka 'GLOW ON' yang rilis tahun lalu.

Di tengah ratusan atau mungkin bahkan ribuan boneka yang tergabung dalam set Turnstile tersebut, kesemuanya adalah koleksi stuffed animalsalias boneka binatang berbuludari berbagai individu dan rekan yang dikumpulkan.

Tenang fren, Turnstile nggak sedang memamerkan koleksispirit doll alias boneka arwah kok di sini. Mereka sih kayaknya nggak se-cultureditu untuk bisa masuk ke tren yang lagi populer banget di Indonesia ini.

Baca Juga: Ramai Fenomena Seleb Adopsi Spirit Doll, Ini Penjelasan dari Psikiater

Apa yang dilakukan oleh Turnstile sih menurut HAI emang murni sebuah produk kontra narasi untuk stigma hardcore yang selama ini terkesan nggak ramah buat banyak orang.

Melalui berbagai boneka binatang yang lucu, warna-warna cerah, dan juga gigs yang ramah terhadap wanita pun remaja.

Turnstile menjadi sebuah anomali yang dibutuhkan; baik bagi skena hardcore secara keseluruhan, pun juga bagi pergulatan musik yang terkesan stagnan. Pernah bayangkan sebelumnya band hardcore bisa main di NPR's Tiny Desk Concert?

Baca Juga: Ada Istilah Buaya Darat, Tapi Kenapa Kelinci yang Jadi Simbol Playboy?

Lars Gotrich dari NPR pun turut urun berpendapat atas penampilan Turnstile yang nyeleneh tapi memukau tersebut.

"Lagu-lagu yang dibawakan dari album 'GLOW ON' banyak bercerita pada kesepian dan ketidakjelasan, tapi Turnstile menawarkan sebuah tamparan yang mengasyikkan sebelum kita kembali lagi kekegilaan dunia," ujar Gotrich.

Hal ini pun dibarengi dengan eksplorasi musik hardcore milik Turnstile yang emang cukup berani dan beresiko.

Baca Juga: Dibilang Album Barunya Nggak Hardcore, Turnstile: Bodo Amat, Nggak Usah Debatin Genre

Saat itu sang vokalis Brendan Yates bercerita pada The Fader tentang arah bermusiknya yang emang sengaja untuk meleburkan sebuah tatanan suara nggak biasa pada musik punk dan tekstur di hardcore yang mereka mainkan.

"Gue sebenarnya sama sekali nggak suka dengan pelabelantentang genre. Hal tersebut biasanya cenderung menjadi membagi-bagi dan menciptakangaptertentu yang nggak perlu," ujar Brendan Yates saat itu yang juga memberikan validasi atas pandangan HAI di paragraf sebelumnya.

"Banyak orang yang berusaha menghabiskan hidup mereka untuk hidup di dalam sistem di mana semuanya harus dikategorikan, dan mereka senang dengan itu karena dapat dengan mudah untuk didefinisikan," tegasnya.

Baca Juga: Viral Video Panggung Konser Musik Ambruk, Ratusan Pengunjung Tercebur ke Kolam

"Penting untuk diketahui kalo terkadang perlu bagi kita untuk meninggalkan semua misteri dan pemahaman yang nggak kita ketahui sebelumnya, nggak semua hal bisa kita pecahkan," pungkas Branden Yates saat itu (31/07/21).

Merujuk pendapat dari Brendan Yates di atas, kayaknya emang cukup jauh kalo mengaitkan ratusan boneka di penampilan terakhir Turnstile dengan fenomena spirit doll. Daripada bertanya-tanya, tonton aja nih di bawah:

Tag

Editor : Alvin Bahar