HAI-Online.com – Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)jadisalah satujaluryang bisa kalianpilih untuk melanjutkan pendidikan tinggike PTN.
Selain bisa memilih jurusan tanpa mengikuti tes, biaya kuliah yang relatif lebih rendah dari seleksi mandiri juga menjadifaktor yang pendukungsiswa untuk bisa masuk dalam jajaran siswa eligibleSNMPTN.
Namun, persaingan di seleksi ini cukup ketat. Untuk itu, agar peluang lolos semakin besar, ada banyak hal yang harus dicermati.
Baca Juga: Berlaku Januari 2022, Ini Aturan Baru Sekolah yang Boleh Tatap Muka 100 Persen
Merangkum lamanBrain Academy, ini yang harus diperhatikan siswa untuk meningkatkan peluang lolos SNMPTN.
- Perhatiin akreditasi sekolah
Akreditasi B: 25 persen terbaik di sekolahnya
Akreditasi C dan lainnya: 5 persen terbaik di sekolahnya
Selanjutnya, kurikulum yang digunakan. SNMPTN hanya bisa diikuti oleh sekolah yang menerapkan kurikulum nasional.
Jadi, kalau kamu berasal dari international school yang menggunakan kurikulum Cambridge atau IB, kamu belum diizinkan mendaftar SNMPTN. Meski begitu,kamu boleh ikut Ujian Tes Berbasis Komputer atau UTBK dan seleksi mandiri PTN lainnya.
Baca Juga: Inilah 10 PTN dengan Kuota Mahasiswa Terbanyak pada SNMPTN 2021
- Ranking paralel
Buat contoh, SMA Pemuda Pemudi memiliki akreditasi A dengan jumlah siswa IPA 150 orang dan IPS 150 orang. Berapa jumlah siswa yang eligible?
Karena akreditasi SMA Pemuda Pemudi A, maka kuota yang diperoleh sebanyak 40 persen untuk siswa IPA dan 40 persen untuk siswa IPS. Artinya, 40 persen dikali 50 siswa IPA, ada 60 orang. Sama halnya dengan jumlah siswa IPS.
Pemeringkatan atau penentuan ranking paralel dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan nilai mata pelajaran semester 1 sampai 5, antara lain:
- Siswa jurusan IPA: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia.
- Siswa jurusan IPS: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi.
- Siswa jurusan Bahasa: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Antropologi, Sastra Indonesia, dan salah satu Bahasa Asing.
- Sementara untuk SMK, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Kompetensi Keahlian.
- Nilai rapor
Jawabannya, nggak ada nilai yang mutlak. Kamu hanya perlu meningkatkan prestasi akademik dari kelas 10 sampai 12 semester 1. Nggak harus drastis banget, asalkan naik dan cenderung stabil. Pokoknya, jangan sampai anjlok.
Selanjutnya, perhatikan relevansi antara nilai mapel dengan jurusan yang dipilih. Contoh, kamu mau masuk Akuntansi Unpad, maka nilai Ekonomi yang menjadi penilaian utama dibanding mata pelajaran lainnya. Kalau nilai Ekonomi kamu malah menurun, pihak kampus bisa saja meragukan kemampuanmu di pelajaran tersebut.
Baca Juga: Inilah 10 Prodi Soshum Terketat di SNMPTN 2021 yang Bisa Jadi Referensi Kalian
- Portofolio
Jika nggak melampirkan portofolio, otomatis kamu akan gugur dalam sistem penilaian SNMPTN 2022. Portofolio berfungsi sebagai bukti keterampilan siswa di suatu bidang. Siapkan dari jauh-jauh hari supaya kamu nggak repot saat pendaftaran nanti.
- Sertifikat tambahan (jika ada)
- Sertifikat Ekstrakurikuler
- Sertifikat Pelatihan (siswa SMK)
- Sertifikat Karya Ilmiah dan Penelitian
- Sertifikat Olimpiade, Debat, atau Cerdas Cermat
- Sertifikat kegiatan atau perlombaan Olahraga, Seni Rupa, Seni Tari Olah Vokal, Seni Musik, Sastra, dan Drama
- Pemilihan jurusan
Jadi, jika kamu berasal dari kelas IPA pilihlah jurusan di fakultas Kedokteran, Teknik, Peternakan, atau Pertanian. Anak IPS bisa mendaftar ke jurusan Sastra Korea, Hukum, Manajemen, atau Administrasi Fiskal. Bagi lulusan SMK pilih program studi yang masih berhubungan dengan mapel yang kamu pelajari di sekolah.
Jangan lupa untuk menggali informasi, sebanyak-banyaknya seputar mata kuliah, peluang kerja, jumlah pendaftar, dan daya tampung jurusan yang kamu tuju. Laman LTMPT, juga menyediakan informasi tingkat ketat antar jurusan di masing-masing kampus.
Baca Juga: 20 Jurusan Sepi Peminat Universitas Brawijaya buat Referensi SNMPTN 2022
- Pemilihan kampus dan Indeks Sekolah
Menjelang SNMPTN, sempatkan mengobrol dengan guru BK. Kamu bisa menanyakan persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun sebelumnya. Berapa orang yang daftar UI, UGM, atau UNJ? Mereka pilih jurusan apa? persentase diterimanya berapa persen? Hal ini memudahkan kamu dalam menyusun strategi yang tepat. Jangan berkecil hati apabila belum ada alumni yang lolos di PTN idaman kamu. Masih ada UTBK dan jalur mandiri.
- Alumni Sekolah
Akan tetapi, selama kuliah, prestasinya nggak seperti yang diharapkan. Pihak kampus bisa saja mengurangi kuota siswa untuk lolos di SNMPTN tahun berikutnya. Selain itu, biasanya ada kakak kelas yang menolak daftar ulang, padahal sudah diterima. Hal ini bisa di-blacklist oleh perguruan tinggi. Ibaratnya, kampus sudah memberi kesempatan, justru disia-siakan. (*)