Mahasiswa S1-S2 Terbaik Bidang Bioteknologi Kesehatan Raih Penghargaan Pfizer

Rabu, 24 November 2021 | 10:00
Press Release

Pemenang Pfizer Biotech Fellowship Kategori S1

HAI-Online.com - Pfizer Biotech Fellowship yang merupakan program fellowship pendidikan dan beasiswa Pfizer Indonesia untuk mahasiswa dan akademisi bioteknologi kesehatan resmi menggelar upacara penghargaan (awards ceremony) pada Selasa (23/11/2021).

Dalam upacara penghargaan tersebut, apresiasi diberikan kepada 125 mahasiswa dan tenaga pengajar yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam diskusi dan adu gagasan sebagai sumbangsih dalam mendukung perkembangan ekosistem serta sumber daya manusia (SDM) dalam bidang bioteknologi kesehatan.

Pada acara tersebut diumumkan pemenang kompetisi untuk mahasiswa S1 (Undergraduate Competition), dan penulisan proposal penelitian untuk mahasiswa S2 (Graduate Education Grants).

Baca Juga: Demotivasi pas Ngerjain Skripsi? Coba 6 Tips Ini biar Semangat Balik Lagi!

Policy and Public Affairs Director Pfizer Indonesia Bambang Chriswanto menyampaikan, “Dengan melibatkan berbagai pakar industri dan peneliti dari dalam maupun luar negeri, Pfizer Biotech Fellowship memfasilitasi serangkaian acara pembekalan yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas SDM dan kelembagaan di tingkat perguruan tinggi,” ujarnya.

Adapun pemenang dari masing-masing jenjang sarjana dan pascasarjana akan mendapatkan dukungan biaya pendidikan mulai dari Rp50 juta hingga Rp75 juta.

Berikut ini daftar pemenang peserta fellowship pada kategori mahasiswa sarjana dan pascasarjana.

Kategori Tiga Terbaik Mahasiswa Pendidikan Sarjana

  • Terbaik pertama: Tim Humboldt (Devina Checylia Setiawan, Velecia Salim, Wenny Novella) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Pembangunan Labspace untuk Mendukung Perkembangan Bioteknologi Medis di Indonesia”
  • Terbaik kedua: Tim Unlocked (Deby Cyntia Chandra, Jessica Renata Wijaya Tumboimbela, Reza Hanun Alyaa) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Tiga Kunci Imperatif Sebagai Pondasi Produksi Primer Sebagai Bahan Baku PCR di Indonesia: Penelitian dan Pengembangan, Infrastruktur, dan Komersialisasi”
  • Terbaik ketiga: Tim Zip Your Genes (Vania Austine Callista Timotius, Christa Anggelia Sulistio, Nathania Calista Putri) dari Universitas Pelita Harapan dengan karya berjudul “Pencegahan dan Pengobatan Talasemia Beta Mayor di Indonesia dengan Menggunakan Bioteknologi”
Baca Juga: National University of Singapore Sediakan Beasiswa S1, Ada Tunjangan Rp62 Juta Per Tahun!

Kategori Lima Terbaik Mahasiswa Pendidikan Pascasarjana

  • Indriana Pratiwi dari Universitas Gadjah Mada – “Terapi Mikrorna MIMIC-miR-143-3P Terenkapsulasi Eksosom Terhadap Gen K-RAS pada Triple Negative Breast Cancer”
  • Denny Nyotohadi dari Universitas Surabaya – “Aktivitas Biosurfaktan Probiotik Multistrain untuk Penanganan Covid-19”
  • Alfandy Hermansyah dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya – “Kloning Gen Penyandi Cathelicidin dari Kodok Buduk (Duttaphrynus melanostictus) pada Bakteri Escherichia coli”
  • Leny Yulia Widia Sari dari Universitas Jember – “Uji Toksisitas Akut Protein Rekombinan DBL2β-PFEMP1 sebagai Kandidat Vaksin Malaria Berbasis Peptida”
  • Nurul Istinaroh dari Universitas Jember – “Respon Imun Seluler dan Humoral Terhadap Protein Rekombinan CIDR1α-PfEMP1 Isolat Indonesia sebagai Kandidat Vaksin Malaria Berbasis Peptida”
Baca Juga: Ikuti Nih Beasiswa Parsial Holland Scholarship untuk Jenjang S1-S2 di Belanda

Dalam acara puncak program Pfizer Biotech Fellowship, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan RI mengatakan, pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas dalam bidang ini, mengingat pandemi virus COVID-19 yang telah menyadarkan banyak negara, termasuk Indonesia.

Ia juga menganggap peran bioteknologi kesehatan terhadap ketahanan kesehatan nasional sangatlah penting.

“Tahapan penting dalam membangun ketahanan kesehatan nasional adalah peningkatan kualitas SDM bidang bioteknologi kesehatan, termasuk para peneliti yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan kesehatan dengan terus berinovasi,” ujarnya.

Pada acara tersebut juga dijadikan kesempatan bagi para perwakilan akademisi dari fakultas-fakultas bioteknologi terbaik di Indonesia untuk menyampaikan rekomendasi roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan.

Selain itu, pemenang penghargaan Most Active Fellow, Christa Anggelia Sulistio dari Universitas Pelita Harapan mengatakan, kalau pengalaman, keterampilan dan berbagai ilmu yang telah peserta terima dalam Pfizer Biotech Fellowship selama lima sampai enam bulan kebelakang akan menjadi bekal yang sangat berguna kedepannya. (*(

Baca Juga: Inilah 8 Sekolah Kedinasan yang Dibuka Setiap Tahunnya, dari STAN hingga STIS

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya