Hai-Online.com –Masalah finansial menjadi salah satu problem yang sering dialami banyak orang, tak terkecuali anak muda.
Adanya prinsipyou only live once(YOLO) sertakecenderungan fear of missing out(FOMO) membuat banyak anak muda punya pikiran “gimana nanti saja”saat berbicara soal keuangan. Perencanaan keuangan untuk masa depan belum menjadi prioritas.
Sayangnya, penerapan kebiasaan tersebut sering kali kebablasan hingga usia matang. Berbagai masalah keuangan yang lebih besar pun dialami, mulai dariterlibat utang, bangkrut, hingga tidak adanya jaring pengaman keuangan untuk persiapan saat usia tidak lagi produktif. Agar keuangan tertata, anak muda perlu memiliki literasi keuangan.
Buat kamu yang belum tahu, literasi keuangan merupakan kemampuan mengelola uang yang baik dan benar. Kemampuan ini enggak cuma menyangkut keuangan pribadi, melainkan juga pengetahuan mengenai produk perbankan serta keuangan seperti investasi dan tabungan.
Untuk mendorong kesadaran masyarakat, termasuk kaum muda tentang literasi keuangan, Allianz Indonesia berpartisipasi dalam penyelenggaraan FinExpo Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang dimulai sejak 30 September – 6 November 2021.
Baca Juga: Poster 'Spider-Man: No Way Home' Dirilis, Ada Penampakan Apa Aja?
Allianz juga pernah berpartisipasi dalam acara serupa pada 2020. Tahun ini, Allianz menghadirkan podcast dan rangkaian talkshowyang membahas berbagai permasalahan keuangan.
Podcast online berlangsung pada Minggu, (24/10/2021) dengan tema“Semua akan Pensiun pada Waktunya-Banyak Investasi Bahagia Nanti”.Pada acara ini dibahas tentang pentingnya menyiapkan dana pensiun sejak dini.
Podcast tersebut menghadirkan narasumber Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life IndonesiaBianto Surodjo, Growth Finance ConsultantJonathan End, , dan Ketua Umum Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Nur Hasan.
Jonathan Endmenyebut, kecanggihan teknologi membuat semua hal dapat diakses dengan mudah. Hal inilah yang membuat seseorang cenderung boros dan melupakan pentingnya dana pensiun.
Baca Juga: Riani Sovana Gandeng Aktor Alex Abbad di Single Baru Bergenre Dark-Pop Romantic
“Masih banyak yang memiliki mindset mumpungmasih muda ketika ingin menabung atau investasi. Padahal, justrumumpungmasih muda seharusnya sudah nyiapin dana pensiun,”kata Jonathan.
Kebanyakan orang, kata Jonathan, baru menyiapkan dana pensiun saat masa pensiun sudah dekat. Akibatnya, nominal tabungan pun tidak maksimal.
“Begitu waktu pensiun sudah tinggal lima tahun lagi, (seseorang) baru menyiapkan tabungan pensiun. Akhirnya, yang tadinya niat mau ngumpulin Rp 3 miliar pas pensiun jadienggakkekejar,” lanjut Jonathan.
Supaya masa tua lebih terjamin, Jonathan mengajak agar kaum muda mulai mempelajari instrumen investasi dan proteksi diri, salah satunya dengan menggunakan asuransi sejak masih berada di usia produktif.
Baca Juga: Asics Time Trial 5K Ditaklukan Oleh Pandu Winata, Cuma Butuh 18 Menit Aja!
“Sekarang akses ke layanan keuangan sudah mudah. Mau investasi bisa dari aplikasismartphone, begitu juga asuransi,” lanjutnya.
Senada dengan Jonathan,Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life IndonesiaBianto Surodjopun mengajak generasi muda untuk mulai mempertimbangkan persiapan dana pensiun. Salah satunya melaluiProgram Dana Pensiun Lembaga Keuangan(DPLK) Allianz.
Melalui program DPLK Allianz, seseorang bisa mendapatkan proyeksi dana pensiun secara transparan karena setiap transaksi akan tercatat di sistem Allianz.
“Pemilik sertifikat bisa melihat proyeksi dan dana mereka melalui eAZy Pension. Selain itu, karena penanganannya dilakukan oleh pihak ketiga,manajemen keuangannya pun transparan,” katanya.
Sementara itu, talkshowbertemakan“Kunci Bisnis Sehat Kini dan Nanti” yang diselenggarakan pada Senin, (25/10/2021), menekankan akan pentingnya asuransi sebagai proteksi keberlangsungan bisnis.
Head of Government Relation and Corporate Secretary Allianz Life IndonesiaFitri Estiwardani menyatakan, bisnis atau usaha yang baik adalah bisnis yang enggak cuma mementingkan keuntungan semata, tapi juga bagaimana bisnis tersebut bisa tetap bertahan di masa depan.
“Bisnis yang sehat artinya bisnis yang berkelanjutan. Artinya tidak cuma mengejar keuntungan hari ini atau jangka pendek, tapi juga kita pikirkan ke depannya nanti bisnis kita seperti apa,” katanya.
Dengan menggunakan asuransi, pemilik bisnis bisa mendapatkan proteksi yang lebih lengkap. Ketika terjadi risiko kerugian, perusahaan bisa tetap bertahan karena adanya proteksi dana dari asuransi.
Baca Juga: Asics Time Trial 5K Ditaklukan Oleh Pandu Winata, Cuma Butuh 18 Menit Aja!
“Ketika bisnis mengalami musibah atau kerugian, layanan asuransi bisa memberikan proteksi sehingga bisnis masih tetap bisa berdiri,” lanjutnya.
Rencana keuangan untuk keluarga dan diri sendiri
Ustaz Wijayanto yang menjadi narasumber menyatakan bahwa perencanaan keuangan merupakan suatu hal yang penting, terlebih jika sudah berkeluarga. Perencanaan keuangan yang baik akan menjamin masa depan anggota keluarga.
“Kita harus siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang ada, terutama jika menyangkut masa depan sendiri atau anggota keluarga,” katanya.
Terkait penggunaan asuransi, Ustaz Wijayanto menyarankan agar penggunaan asuransi didasarkan pada ketentuan agama, salah satunya dengan menggunakan asuransi syariah.Sebab, dana asuransi yang diberikan kepada pengelola asuransi akan digunakan untuk kebutuhan bersama.
Baca Juga: Inilah 7 Jurusan Kuliah Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Cerah
Untuk pemilihan asuransi syariah, Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyomengungkapkan bahwa ada banyak produk asuransi syariah yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Namun untuk keperluan proteksi diri dan keluarga, calon penerima manfaat bisa memilih asuransi Allisya AMAN.
“Prinsipnya (asuransi syariah) ini adalah dana bersama. Jadi ketika peserta klaim ternyata lebih rendah dari total dana, maka dana yang ada ini akan dibagikan kembali kepada para peserta lainnya,” ungkap Yoga.
Selain ketiga acara tersebut, Allianz juga mengadakantalkshowbertema "Mempersiapkan Harta Waris Sebagai Bagian dari Perencanaan Keuangan" pada Selasa, (26/10/2021), kuliah Whatsapp (Kulwap) yang diadakan sebanyak lima kali sejak 30 September sampai 6 November 2021, serta Instagram Live bertajuk Lindungi Bisnis dari Kebangkrutan pada Senin, (18/10/2021).
Dalam Instagram Live tersebut, para narasumber menjelaskan tentang kiat-kita agar usaha tidak bangkrut dan bagaimana pengelolaan risiko yang perlu dilakukan.
Sementara, padatalkshow“Mempersiapkan Harta Waris Sebagai Bagian dari Perencanaan Keuangan”, Allianz mengajak penonton untuk menyadari pentingnyamembantu kehidupan keturunan di kemudian haridengan menyiapkan harta waris, termasuk menggunakan asuransi berbasis syariah.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait ketiga rangkaiantalkshowAllianz, lo bisa mengunjungi lamanYoutube NOVA di sini.Sementara untuk informasi lebih lanjut seputar produk asuransi Allianz, lo bisa mengunjungiwebsiteAllianz IndonesiaatauInstagram official Allianz Indonesia.